PNS Sampai Tukang Ojek, Ini Nasib 4 Pemain Persija yang Angkat Trofi Juara pada 2001
Pesepakbola asal Bekasi ini menjadi simbol kedekatan pendukung Persija dengan para pemain. Nur’alim atau yang akrab disapa Jabrik ini menjadi kapten Persija sebelum kedatangan Budiman di tahun 2000.
Kecintaan Jabrik dengan Persija ditunjukan dengan permainannya yang penuh semangat di lapangan. Tak jarang, Jabrik pun selalu menghampiri The Jakmania sesaat sebelum laga dimulai. The Jakmania pun memberikan chant istimewa kepada Jabrik.
“Anak The Jak asik-asik, atraksinya makin asik, Persija main cantik dipimpin kapten Jabrik, sudah pasti yang terbaik,” bunyi sepotong chant The Jakmania untuk Jabrik.
Saat ini, Jabrik aktif bekerjas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kota Bekasi. Jabrik juga aktif melatih sepak bola di SSB Asiop, Jakarta. Bahkan sesekali Jabrik menengok klub Bekasi Putera, klub yang membesarkan namanya di jagad sepak bola Indonesia.
Widodo Cahyono Putro
Widodo Cahyono Putro awalnya berasal dari Union Makes Strenght (UMS), sebuah klub etnis Tionghoa yang hidup di kawasan Glodok, Jakarta Kota. Bakat Widodo ditemukan oleh pelatih legendaris Persija, drg. Endang Witarsa.
Tahun 2001, Widodo menjadi pemain andalan Persija. Ia lincah dan punya finishing yang akurat. Sebagai pemain depan, Widodo merupakan tipe pemain jenius yang bisa mengumpan dengan akurat dan membobol gawang lawang meski dari celah sempit. Tendangan keras menjadi andalan pemain yang lahir di Cilacap itu.
Saat ini Widodo berkarier sebagai pelatih sepak bola. Pada musim 2018 ini ia menukangi Bali United yang menjadi pesaing Persija dalam mengamankan titel juara. Namun terhitung pada Kamis (29/11/18) kemarin, Widodo mengundurkan diri dari kursi kepelatihan.