In-depth

Luka Modric, Perusak Hegemoni Ballon d'Or dengan Tempaan Peluru di Masa Lalu

Selasa, 4 Desember 2018 10:14 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Getty Images
Modric memenangkan Ballon d'Or 2018. Copyright: © Getty Images
Modric memenangkan Ballon d'Or 2018.
Cacian yang Membentuk Sosok Jenderal Lapangan Tengah

Penampilan gemilang Luka Modric akhirnya membuahkan kontrak dari Tottenham Hotspur ke Real Madrid. Sayang, pada masa awal-awal penampilan Luka Modric di Real Madrid, dirinya tidak mampu tampil baik hingga ada sebuah voting tentang pembelian terburuk di Liga Spanyol.

Hasilnya, Luka Modric terpilih sebagai pemain terburuk yang dibeli oleh Real Madrid dan kejadian itu terjadi pada sekitar 6 tahun yang lalu. Setelah itu, Luka Modric mulai memperbaiki penampilannya bersama Real Madrid.

Perlahan ia berhasil menjadi jenderal lapangan tengah yang sangat handal sehingga permainan Real Madrid sangat seimbang.

Hasil tiga gelar Liga Champions dalam 3 tahun terakhir adalah bukti betapa hebatnya Luka Modric dalam mengatur lapangan tengah.

Salah satu penampilan terbaik Luka Modric terjadi di Piala Dunia 2018 kala membela negaranya, Kroasia. Modric mampu mengatur permainan dengan baik hingga tim-tim unggulan seperti Argentina dan Inggris harus tersungkur oleh daya magis umpan-umpan visioner dari peraih Ballon d’Or 2018.

© fifa.com
Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric usai mencetak gol ke gawang Argentina pada laga kedua Grup D Piala Dunia 2018. Copyright: fifa.comKapten Timnas Kroasia, Luka Modric usai mencetak gol ke gawang Argentina pada laga kedua Grup D Piala Dunia 2018.

Pada akhirnya Luka Modric berhasil mengubah cacian yang datang pada dirinya menjadi sebuah pujian dalam bentuk Ballon d’Or.

Luka Modric mampu berdiri menjadi manusia normal dengan sebuah kesedihan masa lalu yang memerdekakan sepak bola dari jajahan robot dan alien.

Ikuti Terus Berita Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

116