INDOSPORT.COM - Hamka Hamzah tak mau larut dalam euforia atas penutupan kiprah Arema FC yang mulus di kompetisi Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) 2018.
Target meraup 50 poin tercapai, begitu pula keinginan mengakhiri posisi di papan atas klasemen kompetisi, meski sempat-sempat terseok-seok di beberapa pertandingan awal.
Tapi di sisi lain, Hamka ikut bersimpati atas nasib dua mantan klubnya. Kemenangan 2-1 yang diraihnya atas Sriwijaya FC, membuat tim yang dibelanya pada awal musim itu harus turun kasta ke Liga 2 tahun depan.
"Pertandingan berat buat saya. Karena saya pernah membela Sriwijaya FC dan menjadi pemimpin di sana," tutur Hamka Hamzah pasca laga di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu 9 Desember malam.
Tim berjulukan Laskar Wong Kito memang pernah diperkuat Hamka sebelum hijrah ke Arema FC. Di awal musim Liga 1 2018, Sriwijaya dihuni sejumlah pemain berpengalaman dipadu dengan pemain muda potensial di bawah racikan Rahmad Darmawan.
Namun akibat krisis hebat di segi finansial, Hamka bersama Makan Konate dan Alfin Tuasalamony memutuskan hengkang ke Arema di putaran kedua kompetisi musim ini.
"Semua pemain Sriwijaya FC adalah sahabat saya. Tetapi, saya harus profesional di lapangan," tandas pemain sepak bola berusia 34 tahun itu.
Hamka memang hanya membela Sriwijaya setengah musim kompetisi saja. Kendati demikian, tim sepak bola yang bermarkas di Stadion Jakabaring Palembang itu tetap memberi kesan tersendiri bagi perjalanan Hamka Hamzah.
"Karena dari 19 tahun karir saya di sepakbola, baru di Sriwijaya FC lah saya membela tim untuk setengah putaran kompetisi," ungkapnya.
Sepanjang 17 pertandingan bersama Sriwijaya , Hamka termasuk bagian paling penting tim. Bek tengah kelahiran Makassar itu sudah memberikan 4 gol untuk membawa Sriwijaya di papan atas pada awal musim kompetisi lalu.
Terus Ikuti Update Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM