INDOSPORT.COM - Arema FC mendapatkan ujian paling berat dalam perjalanan di kompetisi Liga 1 musim ini. Deretan sanksi diakui membuat kondisi finansial sempat goyah, namun berakhir memuaskan melalui tidak adanya keterlambatan pembayaran gaji pemain.
Setengah miliar rupiah lebih dihabiskan Arema FC untuk memenuhi sanksi berbentuk denda atas beragam pelanggaran yang dilakukan. Mulai aksi penyerbuan penonton ke tengah lapangan, spanduk maupun nyanyian bernada ujaran kebencian, hingga penyalaan flare yang masih saja terjadi.
"Musim ini memang yang paling berat kami jalani. Tapi, kami bersyukur bisa melewati itu semua dengan baik," bilang CEO Arema FC, Iwan Budianto.
Namun di sisi lain, Arema justru mencatatkan rekor baru di tengah hantaman sanksi yang berulang kali terjadi. Rekor baru bagi Arema itu adalah lancarnya pembayaran gaji pemain sepanjang 10 bulan kompetisi plus bonus yang menyertainya.
"Mungkin ini adalah yang pertama kalinya kami bisa memenuhi gaji semua anggota tim secara tepat waktu," tandas IB, panggilan akrab figur yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut.
"Kami punya standar pembayaran gaji antara tanggal 25 sampai 30 di akhir bulan, dan tidak pernah keluar dari itu. Bisa Anda cek itu semua kepada pemain," sambung IB.