INDOSPORT.COM - Pasca kekalahan telak 5-1 dari PSM Makassar dan memastikan terlempar dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia, Liga 1 musim depan, managemen PSMS Medan mengaku pasrah.
Melalui sekretaris umumnya, Julius Raja, mengaku menerima segala kenyataan dan siap mempertanggungjawabkan kegagalannya.
"Kita terima segala konsekuensinya. Saya dan CEO dalam hal ini pak Dody Thaher selanjutnya akan membuat pertanggungjawaban untuk dilaporkan ke pembina dan penasehat, pak Edy Rahmayadi dan pak Kodrat Shah," ucapnya kepada INDOSPORT, Senin (10/12/18) sore.
Bagi pria yang akrab disapa King ini, bersama pengurus lain dirinya telah berusaha semaksimal mungkin demi tim kebanggaan Kota Medan ini.
Namun, di balik usaha pengurus dan perjuangan keras para pemain mereka harus menerima kenyataan jika skuat Ayam Kinantan harus terlempar ke zona degradasi dan kembali berjuang untuk bisa masuk ke Liga 1 musim 2020 mendatang.
Dalam kesempatan itu juga King mengaku sangat menyesalkan pernyataan pelatih Peter Butler yang menyalahkan pelatih sebelumnya, Djajang Nurjaman, dalam hal perekrutan pemain.
"Kemarin dia (Butler) menyampaikan ke awak media terkait perekrutan pelatih Djanur yang gagal sehingga sulit berjuang dengan skuat yang ada," ujar King.
"Komentarnya ini justru jadi polemik. Karena sebelumnya dia mengaku siap menukangi PSMS dengan kondisi yang ada. Bahkan tiga pemain asing baru yang didatangkan atas pilihan dan kemauannya sendiri," tambahnya.
Sayangnya, bilang King pelatih Butler tak bisa lagi dihubungi usai kontraknya berakhir 10 Desember lalu.
"Kita coba hubungi Butler, tapi gak aktif mungkin sedang dalam perjalanan balik ke Inggris. Kita cuma minta agar Butler tak lagi memberi komentar macem-macem. Karena kita sudah pasrah dan berfikir terbaik ke depannya," ujarnya.