INDOSPORT.COM - Siapa sangka pertandingan antara PS TIRA vs PSIM Yogyakarta dalam babak 64 besar turnamen sepak bola Indonesia, Piala Indonesia berakhir dengan sebuah kerusuhan.
Insiden yang mencoreng nama baik sepak bola Indonesia itupun langsung mengundang reaksi dari PSSI akan kasus yang terjadi di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Pertandingan tersebut sejatinya berlangsung dengan aman terkendali tanpa ada masalah apapun. Akan tetapi, situasi menjadi mencekam ketika PS TIRA mencetak gol kedua yang membuat mereka unggul 2-0 di menit ke-80.
Para suporter langsung menyerbu masuk ke lapangan dan berbuat sesuka hatinya begitu sampai disana. Alhasil, kerusuhan pun tidak dapat dielakan lagi di ajang sebesar Piala Indonesia.
“Kami menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini dan hal tersebut akan menjadi ranah komite disiplin. Kami juga akan mengevaluasi dan meminta laporan kinerj perangkat pertandingan,” ungkap Kepala Staf Ketua Umum PSSI, yang juga ketua Organizing Committee Piala Indonesia 2018, Iwan Budianto seperti yang dinukil dari laman resmi PSSI.
Padahal prosedur regulasi keamanan pertandingan sudah diberikan PSSI kepada seluruh peserta klub Liga 1,2 dan 3. Tetapi tetap saja kerusuhan terjadi lagi dalam ajang sepak bola Indonesia sebesar Piala Indonesia.
Babak 64 besar sendiri akan berakhir pada Desember 2018, selanjutnya babak 32 besar hingga final rencanannya akan dimulai pada Januari hingga Maret tahun depan. Otomatis, juara Piala Indonesia 2018 akan mendapatkan tiket ke Piala AFC musim 2020.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT