Menegok Kembali Momen 'Sakit Hati' Timnas Indonesia di Piala AFF 2010
Memasuki leg kedua, Alfred Riedl mengganti Okto dengan Arif Suyono dengan asumsi ia dianggap lebih mumpuni dalam membantu pertahanan ketika Nasuha tertinggal di depan. Selain itu, Ahmad Bustomi dan Firman Utina diminta untuk bermain lebih ke depan guna mencari banyak gol.
Kesempatan Timnas Indonesia untuk mengejar agregat tertinggal 0-3 pun terbuka lebar dengan mendapat hadiah tendangan penalti. Namun sayang, secara ajaib sepakan Firman Utina gagal karena ditepis oleh kiper Malaysia, Khairul Fahmi Che Mat.
Serangan Timnas Indonesia pun semakin gencar dengan all out attack guna mencari gol pembuka. Akan tetapi, justru Malaysia yang berhasil mendapatkan gol pembuka memanfaatkan serangan balik cepat yang menghukum lengahnya lini pertahanan Timnas Indonesia.
Akhrinya Timnas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan itu, tetapi tetap kalah secara agregat gol. Kekalahan itu bahkan membuat kursi ketua PSSI, Nurdin Halid digoyang hingga akhirnya ia lepas dari jabatan itu pada tahun 2011.
Timnas Indonesia harus kembali kehilangan gelar Piala AFF 2010 dengan berbagai faktor non teknis seperti kepercayaan diri pemain yang berlebihan, persiapan Timnas Indonesia terganggu, dan yang terbaru ada dugaan match fixing dalam kekalahan di Kuala Lumpur.
Hal tersebut diakui oleh Andi Darusalam dalam acara di salah satu stasiun TV bahwa dirinya telah dimainkan dan orang Malaysia mengaku tidak bisa menang atas Timnas Indonesia jika tidak ada ‘main’. Sontak hal tersebut membuat geger pecinta sepak bola nasional jika memang benar ada pihak yang melacurkan harapan pecinta Timnas Indonesia untuk juara Piala AFF 2010.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM