INDOSPORT.COM - Publik sepak bola Indonesia selama ini banyak yang menganggap posisi wasit adalah yang paling aman.
Posisi wasit dianggap tidak bisa terjerat sanksi jika ada kontroversi yang terjadi, baik di pertandingan kompetisi Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) dan laga lainnya.
PSSI (induk tertinggi sepak bola Indonesia) pun sudah menerapkan aturan ketat bagi wasit melalui Komite Wasit.
Namun bagi publik, adanya sanksi untuk wasit masih dianggap tidak transparan karena tidak pernah diumumkan, sebagaimana sanksi bagi klub, pemain atau pelatih yang dihukum Komisi Disiplin.
Iwan Sukoco pun berupaya menjawab keresahan publik perihal sanksi kepada wasit. Menurutnya, korps baju hitam juga menuai sanksi yang cukup berat dibanding sanksi-sanksi lainnya dari Komdis PSSI.
"Sanksi paling berat ya istirahat (dirumahkan). Jadi, posisi kami sebagai wasit juga tidak aman," tandas wasit Liga 1 dengan lisensi C1 Nasional, Iwan Sukoco.
Ia melanjutkan, bahwa pengawasan kepada kinerja wasit sebenarnya sangat ketat. Tidak hanya kepada cara memimpin wasit utama, dua asisten dalam satu perangkat di pertandingan juga tidak luput dari ancaman sanksi berat jika terjadi kesalahan.
"Kinerja wasit dan perangkatnya akan dikoreksi oleh Penilai Wasit. Dan laporan ini akan dikoreksi lagi oleh tim pengawas wasit dari Jepang melalui rekaman video pertandingan," bebernya.
"Jadi, setiap kesalahan pada kinerja perangkat wasit akan diketahui dari evaluasi itu. Bahkan jika tidak cocok dengan laporannya, Penilai Wasit juga dapat sanksi," imbuh wasit yang juga anggota TNI Angkatan Darat berpangkat Pembantu Letnan Dua itu.
Ia pun berharap bahwa stigma yang berkembang di publik atas amannya posisi wasit harus diubah. Pasalnya, penilaian kepada kinerja mereka sudah sangat ketat dengan beragam ancaman sanksi yang ada.
"Yang paling berat adalah keputusan yang berpengaruh pada hasil pertandingan. Seperti memutuskan penalti atau offi-side, yang seharusnya tidak terjadi," pungkasnya.
Terus Ikuti Update Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM