INDOSPORT.COM - PSS Sleman dikait-kaitkan dalam dugaan kasus pengaturan skor atau match fixing di Liga 2 musim lalu. Satgas Anti Mafia Bola Mabes Polri menyebut dugaan praktik dalam pertandingan antara PSS Sleman vs Madura FC yang bermain di Liga 2.
Belum lagi kepolisian mengisyaratkan akan semakin banyak kasus match fixing yang naik status dari penyelidikan ke penyidikan termasuk berencana memanggil pihak terkait. Dalam hal ini termasuk manajemen, pelatih, pemain PSS dan Madura FC.
Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, punya komentar berkelas soal kasus itu termasuk rencana pemanggilan dari pihak kepolisian. Pelatih berusia 44 tahun itu siap datang jika nantinya akan dimintai keterangan.
"Kalau memang nanti dipanggil untuk dimintai keterangan saya siap. Sebagai warga negara yang baik, tentu saya siap dipanggil. Namun hingga saat ini belum ada surat panggilan yang saya terima," ungkap Seto, Senin (07/01/19).
Hanya saja, Seto tak tahu-menahu berkait soal pengaturan skor. Dirinya menegaskan selama melatih hanya fokus dalam hal teknis pertandingan.
"Saya tidak paham soal hal seperti itu. Selama ini saya hanya fokus secara teknis dalam artian ya soal strategi di lapangan termasuk saat latihan," ujar mantan striker Timnas Indonesia tersebut.
Sebelumnya, bantahan disampaikan manajer PSS musim lalu, Sismantoro. Menurutnya, tudingan pengaturan skor kepada timnya hanya omong kosong tanpa adanya bukti.
"Tidak benar kami terlibat permainan seperti itu. Silahkan saja dicari buktinya. Saya siap dikonfrontir dengan Januar," tegas pria yang juga Lurah Candibinangun, Pakem, Sleman itu.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM