INDOSPORT.COM - Pelatih Juventus, Massimiliano Allgeri, kembali menyerukan kritik kepada pemerintah Italia terkait tindak lanjut kasus rasisme yang menurutnya belum menemui titik terang.
Jelang tutup tahun 2018 kemarin, kasta tertinggi kompetisi sepak bola Italia, Serie A Italia, turut dinodai tindakan rasisme yang dilakukan oknum suporter saat pertandingan tengah berlangsung.
Yang paling segar di ingatan publik Italia adalah ketika hujatan bernada rasis dilayangkan oleh suporter Inter Milan kepada pemain Napoli, Kalidou Koulibally saat laga big match di Giuseppe Meazza 26 Desember lalu.
Setelahnya, federasi sepak bola Italia terlihat merespons insiden tersebut secara tegas dengan kemudian mengeluarkan larangan bertanding tanpa suporter bagi Inter Milan.
Akan tetapi, terlepas dari semua itikad baik tersebut, kritk tetap diserukan oleh Allegri yang terlihat masih tidak puas dengan cara pemerintah Italia menangani kasus rasisme.
Pelatih berkebangsaan Italia itu bahkan meyakini bahwa pemerintahnya belum sepenuhnya berupaya untuk menghapus tindak rasisme lantaran hanya mampu berbicara namun sedikit tindakan.
''Ini bukan hal baru, banyak orang yang sekadar basa-basi terkait hal itu,'' imbuh Allegri, dikutip dari portal berita Goal International.
''Ini sangat sangat mudah, bukan seperti membelah atom menjadi empat bagian. Ada banyak peralatan di stadium untuk menidentifikasi siapa yang melanggar aturan,'' tambahnya.
''Bila saya tidak keliru, orang yang melempar pisang ke Aubameyang tidak bisa lagi datang ke stadion. (Sementara) Di Italia kita punya masalah: Kita takut untuk bertindak.''
''Kita semua takut mengambil keputusan penting karena ini bukan hal umum. Anda menangkapnya dan memberi hukuman seumur hidup.''
''Ini menggelikan buat saya, karena saya mendengar sejumlah pandit yang berkata banyak. Namun bukannya bertindak, kita hanya berpidato,'' pungkasnya.
Ikuti Terus Kabar Liga Italia Hanya di INDOSPORT.COM