Bagaimana Cara Ole Gunnar Solskjaer Mengalahkan Tottenham Hotspur?
Pelatih Mauricio Pochettino bukanlah pelatih yang bertipe filosofis seperti Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Maksudnya, Pochettino adalah tipe adaptif terhadap lawannya sehingga tidak ada taktik paten yang dimainkan Tottenham Hotspur.
Hal itu bisa terlihat dari kebiasaan Tottenham Hotspur untuk menguasai bola dengan aliran bola dan mobilitas dari pemain yang sangat cepat. Tetapi hal itu tak terjadi tatkala mereka bertanding dengan Chelsea di ajang Piala Liga Inggris.
Di laga tersebut, praktis mereka tertekan sepanjang permainan oleh Chelsea dengan penguasaan bola hanya mencapai 42% berbanding 58%. Meski begitu mereka tetap menang 1-0 di babak semifinal Piala Liga Inggris itu.
Jika kita menganalisis pertandingan tersebut dengan seksama sejatinya ada satu taktik yang tetap dipertahankan oleh Pochettino yaitu mengandalkan permainan direct yang diarsiteki Christian Eriksen. Gelandang serang asal Denmark itu adalah kunci permainan tim selama ini.
Taktik yang dijalankan begitu sederhana dengan membiarkan Christian Eriksen memegang bola lalu dengan cepat ia melepaskan umpan jauh ke ruang kosong yang berada di antara bek dengan kiper. Bola jauh yang dikirim dengan presisi oleh Eriksen itu lalu akan dikejar oleh Son Heung Min dan Harry Kane.
Perbedaan dari tipikal dua pemain itu adalah Kane biasanya akan mempertahankan bola sehingga menunggu rekan-rekannya untuk memberikan dukungan. Sedangkan Son yang memiliki kecepatan biasanya akan langsung merangsek masuk ke pertahanan lawan.
Jika dicermati, Tottenham Hotspur praktis seperti tidak memiliki pemain tengah karena semua dikendalikan oleh Eriksen. Dengan ditunjang pertahanan tangguh yang digalang oleh Alderweireld, Tottenham Hotspur menjadi sangat sulit untuk dikalahkan.