Flashback: Laga WO Kontroversial Persik Kediri vs Persebaya Surabaya
Namun keanehan dan kontroversi terjadi, dimana PT Liga Indonesia selaku operator liga tidak mengakui kemenangan WO tersebut, disaat Persebaya gembira bisa melaju ke zona play-off dan berpeluang bertahan di kasta tertinggi musim depan.
PT Liga Indonesia justru menerima pengajuan banding Persik, yang merasa keberatan atas hasil WO tersebut. Persik lalu diberi kesempatan untuk menggelar laga ini kembali, di Stadion Gelora Brawijaya pada 5 Agustus 2010.
Seluruh Bonek -pendukung Persebaya- pun berbondong-bondong untuk datang ke Kediri, sekaligus melakukan protes karena menurutnya kemenangan sejatinya mutlak sudah dimiliki Persebaya.
Namun sesampainya di sana, stadion kosong dan kembali batal digelar. Jika dirunut, tercatat tiga kali pertandingan gagal digelar (29 April, 6 Mei dan 5 Agustus). Polemik ini kemudian membuat PSSI angkat bicara, melalui Sekjennya kala itu.
"Kalau memang gagal digelar, saya serahkan sepenuhnya kepada PT Liga selaku opertator kompetisi, untuk menjalankan aturan. Kalau di Manual Liga dinyatakan kalah, ya kalah. Aturan itu harus ditaati," ujar Nugraha Besoes.