INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Indonesia, Arema FC pernah meraih titel juara tertinggi sepak bola Indonesia pada era Indonesia Super League (ISL) 2009/10. Kenangan itu tentu masih terngiang dalam benak Aremania.
Kala itu, skuat Singo Edan dilatih oleh menir asal Belanda, Robert Rene Alberts. Nama Arema Malang berganti menjadi Arema Indonesia.
Arema ditinggal PT Bentoel sebagai sponsor setia mereka sejak 2003. Disebut bakal terkatung-katung karena kesulitan dana, Arema tetap bertahan meski menjadi tim terakhir yang terbentuk jelang bergulirnya liga.
Rene Alberts meracik tim dengan mengombinasikan darah muda dan penggawa senior berpengalaman. Di sana ada kiper nomor wahid Markus Horison, gelandang brilian Ahmad Bustomi, dan bek sayap yang tengah naik daun saat itu, Zulkifli Syukur.
Selain itu, ada duo Singapura yang melegenda, yakni Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan. Siapa yang tidak mengenal keduanya ketika memperkuat Arema?
Kehadiran dua pemain asal negeri tetangga itu dilengkapi oleh bek asing yang pernah tampil di Piala Dunia, Pierre Njanka, dan playmaker gaek asal Uruguay, Esteban Guillen.
Seperti apa skuat ‘edan’ Arema Indonesia ketika menjuarai ISL 2009/10? Seberapa hebat tim itu sampai bisa menjadi satu-satunya tim yang mengalahkan Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan?