Hubungan Benci - Cinta Wartawan dan Dunia Olahraga
Maraknya pembongkaran kasus match fixing atau pengaturan skor dari Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola menjadi ladang informasi bagi sejumlah wartawan olahraga.
Meski demikian, wartawan juga dibayangi ancaman dari beberapa pihak yang tidak diterima jika namanya jatuh di media, meski pernyataan dari wartawan adalah sesuai dengan fakta di lapangan.
Jika kasus tersebut terjadi, tentu wartawan yang menjadi sasaran kemarahan pihak-pihak yang dirugikan, hingga terancam pemecatan atau bahkan berakhir menjadi seorang tahanan.
Misalnya pada persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016, seorang wartawan mendapat intimidasi dari orang tak dikenal setelah tulisannya menjadi headline di media cetak setempat.
Saat itu terdapat headline ‘Menpora Ingatkan PB PON: Hati-Hati Penggunaan Dana, Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang’ menjadi cikal bakal ancaman bertubi-tubi yang diterima sang wartawan melalui layanan pesan singkat dan telepon.
Tugas mulia seorang wartawan juga sempat ternoda oleh orang-orang yang bahkan tidak berkepentingan terhadap yang bersangkutan. Misalnya pada kerusuhan pertandingan sepak bola Liga 3 Persid Jember vs Sindo Dharaka di Stadion Jember Sport Garden, 4 Juli 2018 lalu.
Saat itu seorang wartawan menjadi sasaran amukan pemain tim Sindo Dharaka yang tidak terima akan keputusan wasit memberikan penalti pada Persid Jember dan berbuah gol. Para pemain mengejar sang wasit dan memukuli seorang wartawan yang mencoba mengabadikan peristiwa tersebut melalui kamera miliknya.
Kekerasan verbal dan fisik memang cukup menyakitkan bagi pribadi seorang wartawan. Namun ada satu hal yang jauh lebih tidak menyenangkan dan bisa saja dirasakan berlarut-larut, yakni serangan dari media sosial.
Misalnya saat mantan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi melontarkan pernyataan menggemparkan terkait kinerja wartawan dan hubungannya dengan prestasi Timnas Indonesia.
“Wartawan harus baik. Ketika wartawannya baik maka Timnasnya baik,” cetus Edy Rahmayadi kepada wartawan yang sedang memberondongnya.