INDOSPORT.COM - Jelang keberangkatan ke Piala AFF U-22 2019, ada sedikit kekhawatiran pada segi mentalitas penggawa Timnas Indonesia U-22. Pasalnya, tim Garuda Muda belum mendapatkan hasil yang mantap selama menjalani masa persiapan sejak awal tahun ini.
Indikasi itu bisa tercium dari sepasang hasil imbang yang diraih Timnas Indonesia U-22 di dua laga uji coba. Sebelum bermain imbang 1-1 kontra Arema FC, tim asuhan Indra Sjafri itu juga juga harus bermain imbang 2-2 kontra Bhayangkara FC.
Hal itu tidak lantas menyurutkan mentalitas penjaga gawang Timnas Indonesia U-22 Satria Tama, yang diprediksi akan menjadi 23 pemain terpilih yang dibawa Indra Sjafri ke Kamboja.
"Saya pasti mengevaluasi diri setelah meraih hasil pertandingan," tutur Satria Tama menjawab pertanyaan INDOSPORT.
Penjaga gawang 21 tahun kelahiran Sidoarjo itu memang bisa saja berpotensi trauma atas kariernya yang kurang cemerlang di skuat Timnas Indonesia U-22. Dua periode menyakitkan dialami Satria sepanjang 2017.
Saat berlaga di SEA Games Malaysia, Satria Tama hanya mampu membawa Timnas Indonesia U-23 meraih peringkat tiga terbaik. Sebelum itu, Satria Tama juga gagal mengantarkan Timnas Indonesia U-23 berlaga di AFC Cup U-23 setelah terhenti langkahnya di babak kualifikasi.
"Saya sampai trauma atas hasil pertandingan yang kurang baik. Kalau sampai trauma, ya tidak bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik," kiper yang kini menjadi andalan Madura United itu menambahkan.
Pada Piala AFF U-22 2019 nanti, Indonesia menyandang beban berat untuk meraih prestasi tinggi. Di babak penyisihan Grup B nanti, Indonesia sendiri akan bersaing dengan Kamboja, Malaysia, Singapura dan Myanmar.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT