Wajarkah Kaum Lesbian Merambah dalam Dunia Sepak Bola?
Tentu untuk menjawab mengenai lesbian di dunia sepak bola itu tabu atau tidak, mendapatkan berbagai pro dan kontra yang menyertainya. Sejumlah pihak merasa ingin lesbian ditiadakan dalam sepak bola perempuan, tetapi tak sedikit juga yang mendukung hak lesbian.
Contoh sosok yang menentang lesbian di sepak bola adalah Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Nigeria, Seyi Akinwunmi. Seperti yang dikutip dari SBS, Seyi menyebutkan bahwa lesbian telah membunuh tim pada tahun 2016.
Pernyataan yang begitu kontroversial itu nyatanya langsung diklarifikasi oleh Seyi sebagai kesalahan dalam pengutipan kata-katanya. Apapun itu, pernyataan itu sudah menciptakan sentimen negatif mengenai lesbian di sepak bola.
Sesungguhnya sebelum Seyi, pelatih Nigeria yang bernama Eucharia Uche pernah melontarkan kalimat yang tak kalah menggemparkan. Pelatih tim sepak bola perempuan Nigeria mengaku telah menyingkirkan pemain lesbi dari timnya.
“Tidak, mereka dikeluarkan bukan karena kualitasnya kurang baik. Melainkn dikarenakan mereka adalah lesbian,” ungkap James Peters yang merupakan asisten direktur teknik Federasi Sepak Bola Nigeria, seperti yang dikutip dari Outsports.
Mengenai pernyataan yang bertendensi diskriminatif itu, FIFA selaku induk sepak bola dunia dinilai tidak menganggap hal itu dengan serius. Padahal kaum lesbian pada dasarnya perlu mendapatkan perlakukan yang adil tanpa adanya diskriminasi.
Seperti yang diungkap dalam situs SBS, para pesepak bola lesbian nyatanya tetap dapat berprestasi. Contohnya seperti Megan Rapione, Katie Duncan, Nille Fischer, Hedvig Lindahl, Abby Wambach, Sarah Huffman, Natasha Kai, dan Meleane Shim.