INDOSPORT.COM - Satuan Petugas (Satgas) Antimafia Sepak Bola, belum lama ini kembali membuat gebrakan baru dengan menggeledah kediaman Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Dalam rilis yang diterima oleh INDOSPORT, penggeledahan dilakukan pada Kamis (14/02/19), di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan mulai pukul 20:30 WIB.
Berlangsung kurang lebih tiga jam, Satgas berhasil mengumpulkan sejumlah barang untuk disita. Total ada 75 barang seperti laptop, handphone, bukti transfer, atm dan juga buku tabungan.
Sehari kemudian, pada Jumat (15/02/19) malam WIB, Joko Driyono pun ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Sepak Bola.
Sehari setelah penetapan, dua pentolan Satgas Antimafia Bola, Birgjen Hendro Pandowo dan Brigjen Krishna Murti, pun langsung memberikan himbauan berkelas.
Dalam unggahan di Instagram pribadinya @krishnamurti_bd91, Krishna Murti menghimbau agar para suporter sepak bola se-Indonesia bersatu untuk melawan Mafia Bola.
"Apa kabar Para Supporter sepakbola se Indonesia 🇮🇩..??? Kami akan selalu bersama kalian wahai supporter.. BERSATULAH BERSATULAH..!!!" tulis Krishna Murti disertai foto dirinya dan Hendro Pandowo.
Krishna Murti sendiri sebelumnya telah memberikan 'tanda-tanda' bakal ditangkapnya orang paling berpengaruh di PSSI saat ini. Dalam postingan sebelumnya, Krishna Murti menyebut sosok itu sebagai 'Kakap Hiu'
Sekedar informasi, Joko Driyono tidak sendiri dalam rangkaian penangkapan ini. Tiga nama lainnya juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Tim Satgas Antimafia Sepak Bola yakni M (office boy), D (seorang sopir Joko Driyono) dan AG.
M dan D berperan sebagai penyusup ke dalam Kantor PT Liga Indonesia yang sudah diberi police line oleh tim Satgas, untuk mengambil sejumlah barang bukti seperti handphone, laptop, dan rekaman CCTV.
Selain itu, keduanya juga kedapatan merusak beberapa dokumen dengan cara menghancurkannya melalui mesin penghancur kertas.
Terus Ikuti Berita Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM