INDOSPORT.COM- Setelah ditetapkannya Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Sepak Bola Indonesia.
Menurut sebagian orang, penetapan pria yang disapa Jokdri sebagai tersangka ini telah mengindikasikan bahwa PSSI berada di kondisi darurat.
Salah satu yang getol menyebutkan PSSI berada di kondisi yang darurat adalah Januar Herwanto, manajer Madura FC. Menurutnya penangkapan Jokdri sudah menjadi indikator bahwa di tubuh PSSI sudah sangat rapuh.
"Apa pun alasannya, ini sudah menjadi indikator bahwa di tubuh PSSI sudah sangat rapuh. Ya, sudah tidak sehat."
"Sejak banyak ditangkap, (status) darurat di PSSI. Tapi masalahnya, internal PSSI seperti itu (terus ingin) bertahan, seolah-olah tidak terjadi apa-apa," ucapnya saat dihubungi INDOSPORT.
Tak cuma mengatakan PSSI darurat, Januar turut meminta diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB), selepas Pemilihan Presiden (Pilpres) nanti. Akan tetapi, menurutnya tidak ada yang mendengarkan permintaannya tersebut.
"Kita perlu KLB setelah pilpres nanti, tapi ironisnya para voters senior masih suka status quo. Kami 3 wistle blower semua orang baru alias bau kencur," lanjutnya.
Berbeda dengan pernyataan Januar, CEO Semen Padang, Rinold Thamrin justru memiliki pendapat lain mengenai adanya KLB. Menurutnya hadirnya KLB haruslah dengan alasan yang jelas. Bila melakukan KLB karena kasus Jokdri saja, maka hal itu terlalu naif.
"Hanya saja ini harus disepakati bersama di kalangan voters. Poinnya sekarang, voters mau mengarah kemana sekarang?"
"Kalau mau melakukan penyelamatan PSSI, apa yang kita selamatkan. Kalau kaitannya hanya gara-gara pak Joko terus melakukan KLB itu juga terlalu naif menurut saya," ucap Rinold Thamrin saat dihubungi oleh INDOSPORT.