INDOSPORT.COM- Selepas penetapan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono atau Jokdri sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola, tak sedikit yang berpikiran bahwa kondisi Induk Tertinggi Sepak bola Indonesia saat ini sedang caruk maruk. Terlebih lagi Jokdri bukanlah satu-satunya orang PSSI yang ditangkap oleh Satgas.
Ya, sebelumnya sudah terdapat nama-nama dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang ditangkap oleh Satgas atas kasus pengaturan skor, seperti Johar Ling Eng dan Dwi Irianto.
Tak ayal dengan kabar penetapan Jokdri sebagai tersangka, para pencinta sepak bola Tanah Air pun meminta adanya perombakan secara besar-besaran di dalam jajaran kepengurusan PSSI, terutama Exco.
Menanggapi hal ini, CEO Semen Padang, Rinold Thamrin justru memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya di dalam statuta PSSI tertuang jelas bahwa tidak perlu ada perubahan di Exco PSSI, mengingat hingga saat ini masih ada 50 persen yang aktif.
"Kalau berkaca kepada statuta, di situ kan dinyatakan Exco tidak perlu dilakukan perubahan apabila masih aktif itu 50 persen atau lebih. Artinya kondisi sekarang, belum pada taraf engga begitu sih," ungkapnya saat dihubungi oleh INDOSPORT.
Andai memang perlu dilakukan perubahan atau setidaknya Kongres Luar Biasa (KLB), Rinold meminta adanya sebuah kesepakatan terlebih dahulu di kalangan voters.
Hal tersebut ia utarakan mengingat untuk menyelenggarakan KLB maka diwajibkan 75 persen atau 3/4 voters yang setuju akan hal ini. Baginya hal ini memang membutuhkan waktu, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi.
"Artinya kalaupun dilakukan perubahan, ini kan butuh kesepakatan terlebih dahulu di antara voters. Voters ini pun juga harus lebih dari 75 persen atau 3/4 melakukan kongres luar biasa terkait dengan hal itu. Butuh waktu sih, tapi tidak tertutup kemungkinan."