INDOSPORT.COM - Potensi pemasukan Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC hingga ratusan juta rupiah kembali melayang pada laga leg kedua babak 16 besar Kratingdaeng Piala Indonesia menjamu Persib Bandung. Sebelumnya, Arema FC juga dirugikan dengan beredarnya tiket palsu saat uji coba menjamu Timnas Indonesia U-22, 10 Februari lalu.
Padahal, status big match seharusnya mampu menarik minat Aremania. Dari 40 ribu lembar tiket yang dicetak, Panpel hanya mencatat 27.291 lembar tiket dari tiga kategori yang terjual.
"Tingkat kehadiran Aremania yang di luar ekspektasi memang terpengaruh pada beberapa faktor," ucap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Salah satu faktor itu, kemungkinan besar adalah calo tiket yang bermain nakal. Lantaran membaca peluang besar melalui lawan Persib Bandung, sejumlah calo mematok harga tinggi pada beberapa jam sebelum kick-off.
Pantauan INDOSPORT.com dari 60 menit jelang kick-off, calo di luar Stadion Kanjuruhan tampak kelabakan dengan mematok tarif rendah. Akibat masih banyaknya tiket di tangan, calo lalu memberi diskon dengan menjual tiket kategori ekonomi Rp15.000 hingga Rp 20.000, meski banderol seharusnya Rp30.000.
Asumsi itu pun tampak terhubung dengan masih sepinya tribune Utara dan Selatan tribune saat kick-off. Baru pada pertengahan babak pertama, sekelompok Aremania mulai memadati tribune kosong itu yang disinyalir sudah membeli tiket dengan harga diskon besar itu.
Alhasil, lebih dari 12 ribu lembar tiket terbuang sia-sia dan menyebabkan tim Singo Edan kehilangan potensi pemasukan lebih dari Rp350 juta.