INDOSPORT.COM - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, mengatakan bahwa dia tidak menyesali reaksinya terkait perselisihannya dengan kiper Kepa Arrizabalaga.
Maurizio Sarri dan Kepa Arrizabalaga terlibat perselisihan dalam laga final Piala Carabao atau Piala Liga 2019 saat Chelsea melawan Manchester City, Minggu (24/2/2019), di Stadion Wembley.
Insiden ini bermula saat Sarri ingin mengganti Kepa yang terlihat kram di menit-menit akhir pertandingan. Sarri sudah menyiapkan Willy Caballero yang berdiri di pinggir lapangan. Namun, ketika pergantian ingin dilakukan, Kepa memberikan kode bahwa kondisi dirinya baik dan menolak untuk digantikan.
Melihat ulah sang kiper yang menolak digantikan itu, Sarri kemudian marah besar. Mantan pelatih Napoli ini terlihat membanting botol minum dan berteriak ke staf Chelsea.
Bahkan, Sarri terlihat sudah berjalan menuju lorong stadion untuk meninggalkan lapangan, tapi akhirnya ia kembali lagi ke bangku pemain.
Sarri juga tampak ditahan oleh Antonio Rudiger ketika berusaha untuk bertemu Kepa sebelum drama adu penalti, di mana Chelsea akhirnya kalah 3-4 dari Manchester City.
Setelah insiden ini usai, Sarri menjelaskan ada kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dengan Kepa. Pemainnya dari Spanyol itu juga telah menyampaikan maaf dan diberi hukuman oleh pihak klub.
Lebih lanjut, Sarri kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak menyesal mempertontonkan kemarahannya terkait insiden Kepa ini.
"Saya tidak menyesal, memangnya kenapa? Saya perlu satu menit untuk kembali menenangkan pikiran," kata Sarri dikutip dari ESPN.
Pelatih asal Italia itu mengungkapkan bahwa Kepa memang membuatnya sangat kesal sebab Sarri tidak mau ambil risiko di saat adu penalti dengan kondisi kiper yang kram.
"Saya benar-benar kesal pada saat itu dan saya harus tenang dan mengendalikan pikiran. Saya tidak ingin pergi adu penalti dengan kiper yang mengalami kram," ujar Sarri.
Ikuti Terus Perkembangan Sepak Bola Liga Inggris dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM