INDOSPORT.COM - Rencana salah satu kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS) untuk memboikot pertandingan PSS Sleman benar-benar terjadi.
Hal tersebut terlihat saat tim sepak bola berjuluk Super Elang Jawa melawan Madura United pada laga perdana babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2019 di Stadion Maguwoharjo, Selasa (05/03/19).
Tribun selatan yang biasanya diisi sekitar 10 ribu suporter BCS nyaris kosong melompong. Hanya segelintir suporter saja yang masih terlihat di tribun. Aksi itu merupakan adanya delapan tuntutan BCS untuk manajemen tim sepak bola kesayangannya.
Menanggapi hal itu, CEO PT Putra Sleman Sembada, Soekeno mengaku siap berupaya, untuk memenuhi sejumlah tuntutan itu.
Menurutnya, tuntutan itu merupakan bukti perhatian dan kecintaan suporter terhadap PSS Sleman yang kini telah promosi ke Liga 1 (kasta tertinggi bola Indonesia) 2019.
"Kami selalu terbuka terhadap segala masukan. Memang apa yang telah dipersiapkan tentu belum memuaskan dan banyak hal yang harus dibenahi," ungkap Soekeno pada awak media berita sport.
"Kami mohon maaf, kalau masih ada hal-hal yang belum sesuai dengan harapan suporter. Namun kami akan terus berupaya selalu lebih baik," tambah dia.
Soekeno memaparkan, pihaknya tidak hanya mempersiapkan tim untuk berlaga di Liga 1 2019, tapi juga mengasah bibit-bibit pemain muda, melalui program pembinaan dan akademi usia muda PSS.
Meski demikian, dirinya menyadari, memasuki arena baru di kompetisi tertinggi, tidak hanya membutuhkan modal perjuangan dan kerja keras dari tim, maupun suporter, melainkan juga perlu pembuktian, melalui penyelenggaraan pertandingan yang profesional.
"Semua butuh waktu, ada yang bisa dilakukan dengan segera dan ada yang perlu disiapkan secara matang. Kami berterima kasih, sekali lagi, terhadap masukan dan kritikan yang telah disampaikan. Kami selalu terbuka, untuk berdialog demi kepentingan tim," tutupnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM