INDOSPORT.COM - Pep Guardiola angkat bicara soal proses investigasi Financial Fair Play (FFP) yang tengah dilakukan Badan Sepak Bola Eropa UEFA terhadap Manchester City. Menurutnya, UEFA harus segera memberi penjelasan supaya tidak bermunculan spekulasi macam-macam di masyarakat.
Manchester City diduga melakukan sejumlah pelanggaran FFP, termasuk menyamarkan sumber pendapatan sponsor yang berkaitan dengan dompet pribadi sang pemilik, Syeikh Mansour. Mereka pun terancam didiskualifikasi dari ajang Liga Champions jika terbukti bersalah.
Guardiola sadar bahwa secara tidak langsung proses investigasi FFP bisa memengaruhi pandangan publik terhadap Manchester City. Namun, ia sendiri mengaku tidak peduli lantaran apa yang terjadi di tubuh manajemen tidak ada kaitannya dengan performa para pemainnya di lapangan.
“Dari pengalaman saya, ketika Anda sedang memperjuangkan sesuatu, orang-orang biasanya ingin meremehkan Anda dan hasil yang Anda peroleh. Saya tidak terlalu cemas terhadap omongan orang jika nanti kami memenangkan gelar,” kata Guardiola, seperti dikutip dari Manchester Evening News.
“Saya tidak peduli meski di tengah apa yang terjadi dengan UEFA saat ini atau jika memang mereka tidak memberi apresiasi terhadap apa yang berhasil kami raih. Jika kami bersalah, jelas kami harus dihukum tapi itu di luar lapangan,” tambah Guardiola lagi.
“Yang saya inginkan adalah klarifikasi secepatnya dari UEFA. Jika hasilnya tidak bagus ya tidak apa-apa dan kami akan menerimanya, namun jika semua baik-baik saja, kami akan terus melaju ke depan,” ujar eks pelatih Barcelona itu.
“Posisi saya tergantung pada hasil pertandingan. Saya ingin semuanya berakhir dengan cepat karena pada dasarnya besok jauh lebih baik ketimbang lusa,” jelas Guardiola.
Guardiola pun mengaku sudah gerah dengan situasi saat ini. Memang tidak cemas, ia hanya tidak suka mendengar orang-orang menggunjingkan Manchester City sehingga berharap UEFA segera memberikan klarifikasi supaya semuanya jelas.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Inggris Lainnya Hanya di INDOSPORT