INDOSPORT.COM - Meski hanya berstatus turnamen sepak bola Indonesia pra musim, Piala Presiden 2019 menghadirkan tensi tinggi bahkan hingga memantik aksi anarkis beberapa oknum suporter.
Salah satunya ketika Persib Bandung harus menyerah dari Persebaya Surabaya di laga keduanya di Grup A Piala Presiden 2019, Kamis (07/03/19).
Di mana suporter masuk ke lapangan dan ada yang melayangkan pukulan ke arah pelatih Miljan Radovic.
Menanggapi kejadian tersebut, pelatih klub Liga 1 2019 lainnya, Stefano Cugurra pun ikut buka suara. Menurut pelatih yang kini menukangi Bali United itu, tekanan suporter di Indonesia memang cukup mampu mengganggu psikis seorang pelatih.
"Waktu hasil buruk, waktu itu di Persija Jakarta hasil buruk, saya harus terima. Tekanan dari suporter saya menerima. Lalu saya harus kerja ekstra keras untuk tim saya untuk dapat keluar dari raihan negatif. Waktu keluar dari negatif, kami menang menang menang dan suporter senang," kata pelatih yang akrab disapa Teco itu, seperti dimuat halaman resmi PSSI.
Namun Teco juga menekankan bahwa apa yang dilakukan oknum Bobotoh terhadap Radovic itu merupakan sesuatu yang sudah kelewat batas.
Karena mereka bukan hanya masuk ke lapangan yang harusnnya steril, namun sampai membahayakan keselamatan pelatih dari klub yang dicintainya itu.
"Harus terima hasil. Pelatih harus terima saat tim kurang, tapi suporter harus terima juga. Tidak boleh pukul. Tidak boleh masuk ke lapangan. Di lapangan tidak boleh ada suporter. Suporter di tribun," kata pelatih yang mengantarkan Persija menjuarai Liga 1 Indonesia 2018.
Seperti diketahui hingga dua laga awal di Piala Presiden 2019, Persib Bandung belum sekalipun meraih hasil kemenangan.
Hingga membuat mereka harus tersingkir dari turnamen yang pernah mereka juarai pada tahun 2015 itu. Baru di laga terakhirnya, Persib Bandung bisa menang dengan skor 4-0 melawan Perseru Serui, Selasa (12/03/19).