INDOSPORT.COM - Persib Bandung akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan. Sebabnya adalah performa tim yang jauh dari harapan.
Maung Bandung secara mengejutkan tersingkir di babak grup Piala Presiden 2019 usai kalah di dua laga awal melawan PS Tira dan Persebaya.
Kekalahan ini pun memicu amukan dari sejumlah suporter yang nekat merangsek masuk lapangan untuk menyerang pelatih Persib, Miljan Radovic, dan beberapa pemain.
Kejadian ini seakan mengingatkan kita pada gelombang protes besar yang pernah menimpa Persib pada tahun lalu.
Saat masih ditangani Mario Gomez, Persib gagal merengkuh juara dan tampil jeblok menjelang akhir liga.
Seruan agar Gomez keluar pun menggema di tengah-tengah Bobotoh. Apalagi, dalam waktu relatif bersamaan, pelatih asal Argentina itu juga sempat buat gara-gara dengan kontroversi 'uang suap' di kalangan pemain Persib.
Sebagai klub dengan nama besar dan finansial yang sehat, Persib tentunya sangat berambisi untuk bisa menjuarai liga.
Kedatangan Mario Gomez yang pernah membawa Johor Darul Ta'zim juara Piala AFC pun sempat membumbungkan harapan bobotoh. Sayang, harapan itu jauh panggang daripada api.
Kini, di tangan pelatih asing lainnya, yakni Miljan Radovic, Persib kembali ditantang untuk bisa bersaing di papan atas liga.
Sayangnya, liga juga belum mulai, tekanan kepada Radovic sudah terlanjur tinggi. Isu pergantian pelatih pun tak terhindarkan lagi. Nama pelatih asing lainnya, yakni Robert Rene Alberts, pun muncul ke permukaan.
Pelatih asing memang menjadi pilihan Persib dalam dua tahun terakhir. Tak heran nama Robert Rene Alberts muncul sebagai yang terdepan untuk gantikan Radovic.
Namun patut digarisbawahi, sampai saat ini belum ada prestasi nyata yang diberikan oleh dua pelatih asing terakhir yang menukangi Persib.
Timbul pertanyaan, apakah tidak sebaiknya Persib kembali memperkerjakan pelatih lokal di kursi pelatih kepala?