Liga Indonesia

Satgas Diminta Tak Longgar dalam Melibas Mafia Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 16 Maret 2019 19:52 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Dalam diskusi bertajuk "Libas Habis Mafia Bola" di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (15/03/19). lalu, Satgas Antimafia Sepak Bola Indonesia diharapkan untuk tidak mengendurkan semangatnya guna menyapu habis praktik mafia sepak bola di Indonesia yang telah menjalar ke tubuh PSSI sendiri sebagai pengelola sepak bola di Indonesia.

Tanya jawab tersebut menghadirkan salah satu pengamat sepak bola dari Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali mengharapkan supaya satgas bisa terus bergerak dengan ketajaman tinggi untuk mencapai tujuan tersebut.

"Gurita mafia bola sudah mengotori kolam sepak bola Indonesia dan menularkan penyakit ke banyak ikan yang ada di dalamnya," ujar Akmal dikutip Antara.

"Untuk kembali menyehatkannya, tak ada jalan lain kecuali harapan kita agar Satgas Anti Mafia Bola Polri membersihkan kolam kotor tersebut, kuras airnya, angkat semua ikan-ikan yang sakit dan ganti ikan-ikan baru yang sehat," tambahnya.

Selain itu, Akmal mengatakan jika saat ini masih terdapat kekhawatiran di masyarakat bahwa upaya memberantas mafia bola belum sepenuhnya tuntas.

Pasalnya, satgas anti mafia bola saat ini hanya punya waktu kerja enam bulan sejak dibentuk Kapolri pada 21 Desember 2018.

Menanggapi kecemasan Akmal, Kepala Anev Satgas Antimafia Bola Polri, Kombes Pol Edi Ciptanto yang juga jadi pembicara diskusi tersebut, mengungkapkan pihaknya bakal terus bekerja secara maksimal guna menyelidiki serta mengembangkan perkara yang sudah ditangani.

"Sejak dibentuk, kami sudah mendapatkan lima perkara dari lima laporan. 16 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan enam di antaranya ditahan. Tapi kami juga tetap melakukan penyelidikan untuk laporan lain yang baru masuk," imbuh Edi. 

Kendati demikian dari lima perkara tersebut, pihaknya bakal fokus terlebih dahulu untuk menyelesaikan dua perkara penyidikan. Yakni, kasus laporan Persibara Banjarnegara dan VW supaya dapat segera ditindak lanjuti untuk disidangkan.

Tak hanya itu, dalam dialog ini turut hadir pembicara yang berasal dari kalangan media yakni, Kesit B Handoyo. Kesit menyatakan seluruh media di Indonesia kini sangat peduli dan fokus terhadap upaya bersih-bersih satgas antimafia bola Polri. 

Dirinya memberikan contoh, yaitu ketika penetapan dan pemeriksaan mantan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono yang beredar luas pemberitaannya.

"Media punya perhatian besar terhadap kerja keras satgas antimafia bola untuk menyelesaikan dugaan praktik mafia bola di tanah air. Karenanya kami sangat berharap satgas tak sampai 'masuk angin' dan anti klimaks ketika menjalankan tugasnya," papar dukungan Kesit. 

Suport terhadap satgas kian banyak tatkala datang dari unsur pendukung sepak bola, Helmi Atmadja yang menaruh harapan besar kepada satgas untuk memberantas mafia bola.

"Kami datang ke stadion untuk mendukung tim kami dan berharap mendapat suguhan laga yang menarik dan fair. Bukannya datang untuk menonton laga yang hasil akhirnya sudah diatur sebelumnya."

"Kami pasti mendukung penuh kerja satgas untuk memberantas mafia bola di Indonesia. Karena kami mau sepak bola Indonesia berprestasi dan bersih dari praktik mafia bola," ucap Helmi. 

Sebagaimana diketahui, penyidik sejauh ini sudah menetapkan belasan tersangka yang terindikasi terlibat pengaturan skor pertandingan Liga II dan Liga III musim 2018.

Penulis: Neneng Astrianti

Terus Ikuti Berita Satgas Anti Mafia Bola dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT