INDOSPORT.COM- Mantan pesepak bola asal Korea Selatan, Park Chul-hyung, baru-baru ini mengenang kembali pengalamannya bermain di Indonesia. Dalam video yang diunggah Korea Reomit, milik seorang youtubers, Jang Hansol, Park mengungkapkan sisi gelap sepak bola Tanah Air.
Dalam video tersebut, Park sejatinya mengaku sangat bahagia saat merumput di Indonesia. Perasaan tersebut ia dapatkan setelah melihat tingkat antusiasme para pendukung Tanah Air yang terkenal loyal serta militan.
"Kalau berbicara (saat bermain di Korea), suara kita bisa menggema, tapi ketika main di Malang, jarak dekat pun susah untuk berkomunikasi. Saya kaget sekali, tapi sangat senang karena merasa seperti semua penonton melihat saya. Saya menjadi lebih bersemangat," kata Park.
Walau mengaku sangat bahagia, Park secara terang-terangan mengungkapkan bahwa hingga kini terdapat salah satu klub sepak bola Indonesia yang memiliki utang alias penunggakan gaji. Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 36 tahun tersebut menyebutkan dirinya belum menerima hak senilai satu miliar rupiah.
"Meski gajinya lebih kecil dibanding di Korea, tapi karena penontonnya banyak jadi lebih senang dan bersemangat. Hal itu yang bikin saya betah di Indonesia sampai sekarang," ucapnya.
"Namun, sebenarnya ada tunggakan gaji lebih dari satu miliar yang belum saya terima sampai sekarang. Satu miliar rupiah berarti sekitar 100 juta Won Korea ya. Satu-satunya hal yang bisa bikin saya bertahan di Indonesia adalah suporter," ungkap mantan pemain Jeju FC ini.
Gaji barangkali mengunggak, bahkan belum menerima sebagian haknya hingga saat ini, tapi Park mengaku sudah jatuh cinta dengan dunia sepak bola Indonesia. Bukan karena persaingan kompetisi, melainkan lagi-lagi suporternya.
"Saya tak pernah merasakan yang sensasi i semacam ini. Di Korea kalau berteriak (di stadion) ada suara gemanya. Sama-sama profesional juga, meski gaji di Korea lebih besar, tapi tidak bisa merasakan perasaan tadi," cetusnya.
"Di Indonesia gajinya memang lebih kecil dan menunggak, tapi ketika masuk lapangan perasaan saya sangat bahagia, lebih semangat, lebih termotivasi. Seharusnya kekuatan saya 100 persen, tapi karena semangat bertambah jadi 120 persen," ungkapnya.
Park pertama kali menginjakan kaki di Indonesia pada 2009 silam. Kala itu, dirinya bermain untuk Persema Malang. Setahun berikutnya, ia memutuskan hengkang ke Semen Padang, kemudian lanjut ke PSPS Pekanbaru, Persela Lamongan, Gresik United, hingga Mitra Kukar pada 2015.
Terus Ikuti Update Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT