INDOSPORT.COM- Secara mengejutkan, mantan pesepakbola Korea Selatan yang pernah bermain di Indonesia, Park Chul-hyung, membenarkan adanya praktik jual-beli pertandingan di Liga Indonesia. Hal tersebut, ia ungkapkan langsung pada video yang diunggah oleh Korea Reomit.
"Sebagai olahragawan, yang bikin saya paling sakit hati adalah adanya taruhan pada hasil permainan, sehingga ada manipulasi. Mereka datang ke saya untuk minta manipulasi permainan. Saya sempat dapat permintaan, tetapi saya tolak karena saya ingin jadi atlet sepak bola untuk jangka panjang," ungkap Park.
Berdasarkan penuturan pemain berusia 36 tahun tersebut, biasanya para pemain bergaji rendah yang sering mendapatkan tawaran tersebut. Faktor uang menjadi alasan mengapa sejumlah pesepak bola menerima pengaturan skor tersebut.
"Jadi yang gajinya kecil atau nunggak itu ditawarin. Karena semua orang pasti butuh uang, sehingga kadang ada yang bilang sebut aja angkanya, dijanjikan nominal yang besar. Tetapi, saya tidak tahu apakah uang yang dijanjikan itu benar-benar diberi karena saya tidak pernah yang seperti itu (Match Fixing)," lanjutnya.
Dirinya pun mengakui sudah diberikan penjelasan secara detail tentang apa saja yang harus dilakukannya ketika berada di lapangan. Mulai dari cara jatuh yang tidak mencurigakan, hingga arah pergerakan bola. Park turut menambahkan dalam satu pertandingan, biasanya terdapat tiga orang yang disuap untuk memanipulasi permainan.
"Ditawari biasanya tiga orang, goalkeeper, defender, dan penyerang biar tidak cetak gol. Aku dibilanginya seperti ini, kan enggak boleh terlalu kelihatan, karena posisiku defender yang paling terakhir."
"Waktu ada striker datang diminta pura-pura kepleset dan jatuh, disuruh akting yang baik, tinggal goalkeepernya, tapi goalkeepernya juga sudah disuap, jadi sudah janjian arah tendangannya dan tercetaklah gol. Ini aku juga cuma denger sih karena enggak pernah ngelakuin," tutupnya.
Selama kariernya sebagai pesepakbola, Park lebih banyak menghabiskan waktunya bersama klub-klub asal Indonesia. Pertualangan pertamanya terjadi pada tahun 2009 silam dengan memperkuat Persema Malang. Satu tahun setelahnya, ia memutuskan hengkan ke Semen Padang, PSPS Pekanbaru, Persela Lamongan, hingga Mitra Kukar.
Terus Ikuti Update Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.