Apa Kabar 7 Klub Pendiri PSSI, Induk Tertinggi Sepak Bola Indonesia?
Selanjutnya ada PSM Madiun yang ikut menandatangani berdirinya PSSI. Klub yang lahir pada 1929 ini pun belum pernah merasakan manisnya gelar juara.
Klub yang mengenakan nama pertamanya Madioensche Voetbal Bond (MVB) ini ternyata pernah mengalami perpecahan internal. Akan tetapi nama PSM Madiun tetap ada dan menjadi anggota PSSI.
Kini PSM Madiun masih terus berjuang di Liga 3. Mereka tengah berusaha untuk bisa lolos ke kasta teratas sepak bola Tanah Air.
5. Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya atau Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond (SIVB) juga menjadi salah satu pendiri PSSI. Klub ini pun lahir pada 18 Juni 1927 atau sebelum PSSI berdiri.
Sejauh ini kiprah Persebaya naik-turun. Akan tetapi pada 2019, klub berjuluk Bajul Ijo ini bermain di Liga 1 alias kasta teratas sepak bola Indonesia.
Sepanjang berdiri, Persebaya telah mengemas trofi hingga 24 gelar. Mulai dari Perserikatan, Liga Indonesia, atau kompetisi lainnya dan juga pernah bermain di Liga Champions Asia atau AFC Cup.
6. Persis Solo
Klub Persis Solo menjadi salah satu pendiri PSSI juga. Klub sepak bola berjuluk Laskar Samber Nyata ini lahir pada 8 November 1923 silam dan lebih tua dari PSSI.
Saat ini Persis Solo tengah berjuang di Liga 2. Mereka berusaha kembali menyemarakan kompetisi teratas sepak bola Indonesia.
Persis Solo juga telah meraih gelar juara sebanyak tujuh kali di era Perserikatan. Kini belum ada lagi gelar yang mengisi lemari trofi klub.
7. PSIM Yogyakarta
Terakhir adalah PSIM Yogyakarta, yang menjadi anggota pendiri PSSI. Bahkan PSIM Yogyakarta menjadi tuan rumah berdirinya PSSI pada 1930 silam.
Satu-satunya gelar yang pernah diraih oleh PSIM Yogyakarta adalah pada era Perserikatan 1932 silam. Setelah itu belum ada prestasi terbaik yang diraih.
PSIM juga sempat terkena masalah lantaran menunggak gaji pemain. Kini PSIM Yogyakarta masih berjuang di Liga 2 dan ingin tembus ke Liga 1.
Terus Ikuti Update PSSI dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM