Cerita Essien Hingga Oppa Korea yang Terperdaya Magis Sepak Bola Indonesia
Gairah suporter dan keramahan masyarakat Indonesia sepertinya menjadi daya magis tersendiri yang bisa 'memperdaya' para pemain asing untuk betah di Indonesia walaupun kerap mengalami penunggakan gaji.
Meriahnya suasana di dalam stadion dengan hadirnya puluhan ribu penonton menjadi semacam spirit bagi pemain untuk bermain semangat dan bagus.
Suasana stadion yang riuh ini tidak ditemui di liga sepak bola seperti Singapura, Malaysia, atau bahkan Thailand sehingga Indonesia dianggap lebih memiliki greget.
Michael Essien misalnya, eks penggawa Chelsea yang merumput bersama Persib Bandung itu mengaku betah bermain untuk Maung Bandung karena suporter dan orang-orang yang dinilainya baik dan bersahabat.
Bayangkan, dari panggung Liga Primer Inggris dan Liga Champions Eropa, Essien mau berjibaku di 'lapangan-lapangan botak' di liga Tanah Air..
Kini, dengan era sepak bola industri yang semakin berkembang di Indonesia, pemain asing pun semakin "dimanjakan" bermain di Indonesia.
Tak hanya disuguhi antusiasme luar biasa dari penonton dan fans, pemain asing juga sudah dijamin dengan baik kesejahteraannya.
Banyak klub-klub Liga 1 yang sudah mampu membayar mahal pemain asing dan tidak lagi menunggak gaji. Bayaran pemain asing saat ini bahkan meningkat dibanding satu dekade lalu.
Kondisi finansial klub pun jauh lebih baik ketimbang era APBD atau pun saat masih era Liga Super Indonesia.
Liga Indonesia, sekali lagi, menjadi surga sepak bola baru bagi para pemain asing yang ingin mencoba peruntungan di Tana Air.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM