Membandingkan Debut Luis Milla dengan Simon McMenemy vs Myanmar, Siapa Lebih Baik?
Pola permainan yang ditampilkan oleh skuat asuhan Luis Milla adalah mengandalkan sektor sayap dengan memanfaatkan kecepatan dari Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi. Setelah kedua sayap itu mendekati kotak penalti, maka sebuah umpan silang langsung dilepaskan ke tengah.
Sepintas pola permainan itu benar-benar mengakomodasi keunggulan pemain Timnas Indonesia dalam hal lari cepat. Akan tetapi perlu diketahui umpan silang tidak selalu menjadi solusi karena penyerang Timnas Indonesia lebih sering kalah dalam duel-duel udara.
Dari sisi pertahanan juga saat itu terlihat banyak celah sehingga Myanmar dengan mudah menyarangkan tiga golnya. Padahal Timnas Indonesia bermain dengan 4 bek tetapi tampaknya kurang koordinasi membuat lini pertahanan selalu ada celah yang bisa ditembus.
Sedangkan Simon McMenemy yang juga sadar kalau keunggulan Timnas Indonesia juga memanfaatkan sisi sayap. Bahkan Simon sampai menggunakan 4 sayap seperti Greg Nwokolo, Riko Simanjuntak, Yustinus Pae, dan Ruben Sanadi.
Perbedaannya dengan Luis Milla adalah Simon sadar kalau penyerang Timnas Indonesia sulit menang duel udara, makanya ia menginstruksikan untuk memainkan umpan tarik mendatar yang dikombinasikan dengan umpan terobosan. Cara itu terlihat lebih efektif dibanding umpan silang.
Kesimpulannya, saat Luis Milla debut memang alami kekalaham tetapi ada optimisme karena Timnas Indonesia lebih berani pegang bola di tengah. Tetapi bersama Simon McMenemy, rasa optimis itu lebih membuncah karena mampu menang dan menghadirkan dimensi baru dalam gaya main dan formasi.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Simon McMenemy dan Luis Milla dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.