Naik-Turun Nasib Joko Driyono dan Masa Depan PSSI
Pidato Edy Rahmayadi di Bali seperti baru kemarin. Edy yang juga Gubernur Sumatera Utara mundur dari singgasana PSSI.
Joko Driyono sesuai Statuta PSSI lantas mengambil alih tugas Edy. Ia harus menjalankan amanah besar di tengah terpuruknya prestasi Timnas Indonesia pasca Piala AFF 2018 dan skandal pengaturan skor.
Satu demi satu pengurus Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Komisi Wasit, pengurus klub, hingga perangkat wasit ditangkap oleh Satgas Antimafia Bola Indonesia.
Akselerasi karier Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, setelah itu lantas mengalami penurunan signifikan. Jokdri awalnya menjadi saksi, tetapi statusnya naik menjadi tersangka setelah penggeledahan di kantornya.
Joko Driyono dicekal ke luar negeri dan mulai menjalani pemeriksaan. Total ada lima kali pemeriksaan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola hingga akhirnya Joko Driyono ditahan.
Mantan Sekjen PSSI ini menjadi satu-satunya ketum PSSI yang ditangkap karena masalah sepak bola. Dua ketum PSSI sebelumnya, La Nyalla Mattalliti dan Nurdin Halid, juga terlibat kasus, namun di luar masalah sepak bola.
Karier Joko Driyono kini bak detektor detak jantung yang mulai stabil. Tidak ada lagi akselerasi mendaki lagi, yang ada hanya kondisi sunyi sepi yang justru tidak baik-baik saja karena berarti, ini pertanda matinya sebuah karier.