Naik-Turun Nasib Joko Driyono dan Masa Depan PSSI
Penahanan Joko Driyono disebut Manajer Madura FC, Januar Herwanto, sebagai tumbangnya Orde Match Fixing. Ia menilai kejadian ini sebagai momen introspeksi bagi pengurus federasi.
"Orde Match Fixing sudah tumbang, saatnya kita merenungkan kejadian ini dan segera berbenah," ujar Januar Herwanto kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT pada Senin (25/3/19).
Ndhilalah, yang naik jabatan sebagai Plt. Ketum PSSI adalah Gusti Randa. Ia muncul tiba-tiba bak Letnan Mas (nama lain Samsulbahri sebagai prajurit Belanda dalam roman Sitti Nurbaja karya Marah Rusli) di hadapan Datuk Maringgih. Mengagetkan, bikin terheran-heran.
Penunjukan Gusti Randa sebagai Plt. Ketum PSSI menuai banyak protes. Meski disebut menyalahi Statuta PSSI, Gusti Randa menyangkal tuduhan tersebut.
"Karena ini sifatnya penugasan, jadi itu diskresi dari kewenangan ketum. Ketum saat ini nonaktif. Diperbolehkan agar beliau punya banyak waktu untuk penyelesaian perkara," ucap Gusti Randa.
Tidak ada yang tahu bagaiman kelanjutan perjalanan karier Joko Driyono setelah ini, akan bersambung seperti ‘Cinta Fitri’ atau tamat dan berhenti sampai di sini.
Setapak karier Joko Driyono dari manajer klub bola hingga Plt. Ketum PSSI bisa menjadi alkisah yang layak dijadikan kitab suci bagi calon pengurus PSSI nanti.
Bahwa generasi setelah ini harus belajar untuk mencintai sepak bola Indonesia dengan setulus hati. Jangan ada lagi pengurus yang bermasalah karena pecinta sepak bola Indonesia sudah lelah merasakan susah.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM