In-depth

Rekam Jejak Kontroversial Iwan Budianto, dari Cap Pengkhianat hingga Kasus Suap

Jumat, 29 Maret 2019 15:19 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/Indosport
Pertemuan Iwan Budianto dengan BOPI Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Pertemuan Iwan Budianto dengan BOPI

INDOSPORT.COM - Iwan Budianto ditunjuk menjadi Plt. Ketua Umum PSSI menggantikan peran Joko Driyono yang sedang ditahan kepolisian. 

Kabar ini diungkapkan langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal. 

"Kita semalam berkumpul sebagai forum dan itu resmi. Jadi tak perlu ditunjuk-tunjuk, memang statuta PSSI seperti itu, wakil ketua mum naik menjadi plt. ketua umum," kata Refrizal kepada INDOSPORT.

Hasil ini dinilai Refrizal diterima semua pihak. Iwan Budianto pun bersedia menjadi Plt Ketua Umum PSSI.

Iwan Budianto sejatinya bukanlah nama baru dalam lingkar PSSI. Bahkan, namanya sudah lama dikenal di persepakbolaan Indonesia. 

Mengawali karier sebagai manajer Persik Kediri di Divisi II, karier Iwan terus melesat bak roket hingga menduduki jabatan elite di PSSI. 

Namun, bukan Iwan namanya jika tidak ada kontroversi. Iwan Budianto dikenal sebagai sosok yang kontroversial. 

Dalam perjalanan kariernya, Iwan kerap diterjang beragam tuduhan-tuduhan negatif. Mulai dari cap pengkhianat, sampai dalang pengaturan skor. 

Aremania dan Pengkhianatan  

Iwan muda tak ubahnya orang-orang lain di Jawa Timur yang menggandrungi Arema. Iwan rutin menyaksikan laga Singo Edan di kandang maupun luar kandang. 

Kesukaannya pada Aremalah yang mengantarnya pada karier di sepak bola Indonesia.

Iwan mengawali karier sebagai manajer tim PS Arema di Ligina V 1998-1999 ketika usianya masih 21 tahun. 

Setelah menjadi menantu Walikota Kediri, HA Maschut, sepak terjangnya di sepak bola pun semakin kentara. 

Iwan ditawari jabatan manajer Persik Kediri di Divisi II. Di sinilah kesuksesan Iwan dimulai. 

Bersama Iwan, Persik menjuarai Divisi I 2002 dan Divisi Utama 2003 dan 2006. Namun, ada harga mahal yang harus dibayar. 

Iwan Budianto dicap sebagai penghkhianat oleh para Aremania. Peran antagonis ini dilekatkan usai Iwan memboyong bintang Arema seperti Lukman Harsoyo, Suswanto, Didit Thomas, dan lainnya ke Persik Kediri.

Secara tidak langsung, gesekan pun terjadi antara suporter Arema dan Persik Kediri. 

Ternyata cap pengkhianat ini hanyalah awal dari deretan kontroversi yang melekat pada Iwan Budianto. 

110