INDOSPORT.COM - Turnamen sepak bola pramusim paling bergengsi di Indonesia, Piala Presiden 2019 baru saja melenyelesaikan babak semifinal yang berlangsung dua leg pada 03 hingga 06 April 2019 kemarin.
Hasilnya, dua tim asal pulau Jawa Timur sudah memastikan diri lolos ke babak final yakni Arema FC dan Persebaya Surabaya. Laga final sendiri rencananya akan berlangsung dalam dua leg.
Pertama akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Selasa (09/04/19) dan leg kedua berlangsung di Stadion Kanjuruhan, pada Jumat (12/04/19) mendatang.
Arema FC sendiri lolos setelah mampu mengatasi perlawanan Kalteng Putra, dalam dua pertandingan langsung. Dengan skor 3-0 di leg pertama dan 3-0 di leg kedua (agregat 6-0).
Sementara Persebaya, harus susah payah untuk menundukan Madura United. Di leg pertama, Bajul Ijo menang dengan skor 1-0, dan di leg kedua nyaris saja tersingkir meski akhirnya menang dengan skor 3-2 atas Madura United (agregat 4-2).
Itu artinya, untuk pertama kali dalam sejarah Piala Presiden partai final akan mempertemukan tim yang berasal dari satu pulau, dengan penuh rivalitas.
Meski hubungan kedua tim panas dan syarat gengsi, tidak berlaku untuk para pemain. Bahkan sejumlah bintang mantan penggawa Timnas Indonesia, pernah bermain untuk kedua klub besar tersebut. Siapa saja mereka? Ini ulasannya:
1. Hamka Hamzah
Nama Hamka Hamzah nampaknya tidak asing di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air. Selain karena kerap membela Timnas Indonesia, bek yang kini berusia 35 tahun itu juga dikenal sebagai pemain yang kerap berganti-ganti klub.
Bahkan Hamka pernah tercatat membela dua tim besar asal Jawa Timur penuh rivalitas yakni Persebaya dan Arema FC. Hamka bergabung dengan Persebaya pada tahun 2003 saat di Divisi Satu Liga Indonesia.
Ia turut andil membawa Bajul Ijo promosi ke kasta tertinggi yakni Divisi Utama di musim selanjutnya. Selepas itu, ia memutuskan untuk hengkang ke berbagai klub, salah satunya adalah Arema FC pada tahun 2016 lalu.
2. Aji Santoso
Salah satu legenda sepak bola Timnas Indonesia, Aji Santoso kerap malang melintang di sepak bola Jawa Timur, dengan bergabung bersama beberapa klub baik sebagai pemain maupun pelatih.
Semasa aktif bermain, ia pernah membela dua tim besar Jawa Timur yakni Arema Malang pada era Galatama musim 1988 dan Persebaya pada musim 1995.
Bersama Arema, jebolan Persema Malang junior ini sukses mengantarkan Singo Edan meraih trofi Galatama musim 1992-1993. Sedangkan saat membela Persebaya, ia juga mendulang sukses dengan merengkuh gelar jaura Liga Indonesia 1996-1997 sebagai kapten.
3. Hendro Kartiko
Hendro Kartiko pernah menjadi kiper nomor satu Timnas Indonesia dalam satu dekade lebih, sebelum kemunculan bakat-bakat muda hebat seperti Andirtany Ardhiyasa dan Kurnia Meiga.
Semasa aktif menjadi pemain, dirinya kerap berganti-ganti klub di Liga Indonesia salah satunya adalah dua tim asal Jawa Timur, Persebaya dan Arema FC.
Hendro pertama kali membela Persebaya pada tahun 1998 usai memutuskan hengkang dari Mitra Surabaya. Tak lama kemudian, Hendro kembali hengkang ke PSM Makassar.
Namun ia akhirnya kembali ke Bajul Ijo pada tahun 2004, dan merengkuh gelar juara Liga Indonesia musim 2004. Sedangkan pada tahun 2007, ia berlabuh ke rival Persebaya yaitu Arema FC selama satu musim.
4. Kurnia Sandy
Selain Hendro Kartiko, nama pemain berposisi kiper selanjutnya yang pernah bermain untuk Persebaya dan Arema FC adalah Kurnia Sandy.
Mantan kiper Sampdoria itu membela memulai petualangannya di Jawa Timur saat membela Arema Malang tahun 2003 dari Persikabo Bogor.
Namun sayang, nasib musim pertamanya kurang beruntung lantaran Arema Malang harus terdegradasi ke Divisi Satu di musim 2004. Akan tetapi, Kurnia Sandy tidak memilih untuk hengkang, dan bertahan di Arema Malang.
Pada akhirnya ia berhasil membawa Singo Edan mentas kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Divisi Utama tahun 2005. Bersama Arema, Sandy sempat merasakan dua gelar bergengsi yakni Copa Indonesia pada 2005 dan 2006.
Selepas itu, ia memutuskan hengkang ke Persik Kediri tahun 2007 sebelum akhirnya berlabuh ke Persebaya musim 2008 hingga 2009 berkat ajakan pelatih Freddy Muli.
5. Erol Iba
Pada tahun 2004, mantan bek Timnas Indonesia, Erol Iba menerima pinangan Arema Malang untuk bermain di di kasta kedua, Divisi Satu.
Tak butuh waktu lama, Erol kemudian mengangkat derajat Arema ke kasta tertinggi yaitu Divisi Utama pada musim selanjutnya atau tahun 2005.
Selain itu, ia juga berhasil meraih beberapa gelar bergengsi selama berbaju biru asal Malang yakni Copa Indonesia selama dua musim berturut-turut yakni pada 2005 dan 2006.
Usai meraih gelar, Erol hijrah ketiga klub berbeda diantaranya adalah Persik Kediri (2007), Pelita Jaya (2008), Persipura (2009). Setelah itu, ia memutuskan untuk kembali ke Jawa Timur, kali ini membela rival Arema, Persebaya 1927 pada 2011, yang kala itu bermain di Liga Primer Indonesia.