INDOSPORT.COM - Laga final leg 1 turnamen sepak bola Indonesia, Piala Presiden 2019 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Selasa (06/04/19) berakhir imbang 2-2. Sayangnya, dalam pertandingan tersebut, insiden lemparan botol dari oknum suporter justru terjadi.
Lemparan botol dan beberapa benda dari tribun serta flare langsung oknum Bonek lemparkan ke tengah lapangan. Lemparan ini tak hanya ditujukan kepada pemain Arema FC saja, melainkan juga kepada pemain Persebaya.
Melihat situasi seperti ini membuat beberapa panpel Persebaya langsung berusaha mendinginkan suasana.
"Flarenya dimatikan masih banyak anak-anak disini!," Kata pembawa acara pada Selasa (6/4/19).
Ternyata hasil imbang ini juga tidak diinginkan oleh pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman. Pelatih asal Majalengka itu meminta maaf kepada Bonek yang sudah tampil tidak sesuai ekspetasi.
"Hasil 2-2 membuat Bonekmania kecewa, tapi hasil ini belum berakhir. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk membalas kekalahan ini," ujar Djadjang Nurdjaman saat konfrensi pers pada Selasa (09/04/19).
Sementara itu, melihat adamya lemparan botol ke tengah lapangan usai laga, tim tamu Arema FC langsung keluar lapangan dengan penjagaan sangat ketat dari Brimob, Polda Jatim.
Dengan menggunakan tameng dari Brimob, Polda Jatim, semua pemain Arema FC langsung berbaris berlari masuk ke dalam barikade yang sudah dibuat personel Brimob Polda Jatim.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT