INDOSPORT.COM – Saat peluit panjang di laga final leg kedua Piala Presiden 2019 dibunyikan, seketika itu juga tampak sosok bule yang langsung lari kegirangan ke lapangan untuk merayakannya. Dia adalah Milomir Seslija, pelatih di balik kesuksesan Arema FC.
Milomir Seslija merupakan profesor atau otak di balik keberhasilan Arema FC menyabet gelar Piala Presiden 2019. Pria asal Bosnia-Herzegovina itu sejatinya sempat membesut Arema FC pada 2016 tapi sekarang ia kembali lagi.
Kepulangannya di kota Malang pada tahun 2019 langsung disambut karena Arema percaya pada tangan dinginnya. Lantas mengapa Arema FC begitu percaya dengan Milomir Seslija dan apa hebatnya?
Gaya Main Barcelona yang Kuat di Lini Tengah
Milomir secara terang-terangan pernah mengungkapkan jika dirinya belajar banyak dari Barcelona yang dikenal memiliki lini tengah yang sangat kuat. Milomir pun pernah mengadopsi gaya tersebut saat melatih Madura United di musim lalu tapi tak terlalu berhasil.
Kini di Arema, gaya itu coba diterapkan dan rupanya mulai membuahkan hasil di mana lini tengah Arema FC sangatlah tangguh di Piala Presiden 2019. Bahkan pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman mengakui itu.
Baginya kekalahan di babak final dikarenakan Persebaya tidak mampu memenangi pertarungan di lini tengah Arema yang diisi oleh Makan Konate. Mantan pemain Persib Bandung itu dinilai terlalu superior dan tidak mampu diimbangi oleh pemain Persebaya yang lain.
Djajang Nurdjaman juga menyoroti keroposnya lini tengah mereka setelah absennya M. Hidayat yang membuat Makan Konate merajalela di lapangan. Makan Konate tidak hanya diberkahi skill tapi juga ketahanan fisik yang membuatnya mampu memenangi duel di tengah dengan Persebaya.
Pertahanan Solid
Selain lini tengah yang dominan, lini pertahanan juga menjadi sorotan utama dari Milomir. Saat menukangi Arema di Liga Indonesia 2016, Singo Edan menjadi tim pertahanan terbaik dengan hanya kebobolan 22 gol dalam 34 laga.
Ternyata lini pertahanan solid juga menjadi titik berat Milomir bersama Arema di 2019. Meski sempat kurang meyakinkan karena tidak pernah cleansheets selama di fase grup, tetapi perlahan Milomir mulai menemukan jawaban atas masalah itu.
Alhasil, Arema berhasil mencatatkan cleansheets di laga perempatfinal hingga semifinal Piala Presiden 2019. Bahkan di final leg kedua Piala Presiden 2019, Arema FC kembali cleansheets kala bertanding dengan Persebaya Surabaya.
Kunci pertahanan Arema yang begitu solid di musim ini ada pada duet Hamka Hamzah dengan Arthur Cunha. Utamanya Hamka Hamzah yang di laga final leg kedua final Piala Presiden, kerap melakukan intersep terhadap umpan lambung Persebaya hingga akhirnya dia diganjar gelar pemain terbaik.
Dilarang Makan Nasi Goreng
Selain mengurusi masalah teknis, Milomir juga mengatur masalah non teknis seperti asupan makanan. Milomir Seslija menerapkan aturan tegas bagi para pemainnya untuk tidak memakan nasi goreng sebelum dan sesudah laga, bagi yang melanggar akan dikenai denda 5 juta rupiah.
Seperti yang kita tahu, nasi goreng merupakan jenis makanan yang nikmat untuk disantap, hanya saja memang di makanan itu mengandung kandungan minyak goreng yang sangat banyak. Oleh karena itu Milomir melarang Arema FC untuk menkonsumsi makanan tak sehat itu.
Meski terdengar sadis, Milomir tetaplah seorang manusia berhati lembut dengan bukti ia membolehkan pemainnya untuk menyantap nasi goreng di hari raya saja. Selain itu, Milomir Seslija juga sebenarnya menyukai nasi goreng.
Aturan Milomir yang melarang pemainnya untuk menyantap nasi goreng juga diterapkan oleh sejumlah pelatih top dunia. Salah satunya adalah Pep Guardiola di Manchester City yang melarang pemainnya untuk menyantap Pizza dan jus buah.
Pendekatan yang Mudah Dipahami dan Menyenangkan
Di balik peraturan yang sangat tegas, Milomir merupakan sosok yang sangat hangat dan mudah dipahami. Hal itu terlihat dari suasana latihan Arema FC yang selalu dibangun oleh Milomir dengan suasana hangat penuh kekeluargaan.
"Latihan harus senang tapi serius. Apa pun program yang saya berikan harus enjoy, jangan sampai bikin stres. Tidak ada tekanan," kata Milo, Sabtu, 12 Januari 2019.
Pendekatan untuk membuat suasana menjadi lebih hangat diterapkan Milomir di Arema karena ia sadar para pemain sudah diberi tekanan oleh Aremania untuk meraih prestasi. Oleh karena itu ia tidak ingin pemainnya lebih stres lagi saat latihan.
Berkat pendekatannya yang sangat hangat itu, para pemain pun dengan cepat dapat mengerti gaya main yang diinginkan oleh Milomir Seslija. Buktinya, meski baru bergabung di awal musim, para pemain Arema mampu tampil impresif di Piala Presiden 2019 sesuai keinginan Milomir.
Jadi pada intinya Milomir Seslija memang merupakan pelatih bertangan dingin yang mampu membangkitkan Arema FC dengan gayanya yang khas. Mulai dari larangan makan nasi goreng hingga pendekatan yang hangat sehingga membuat Arema sangat kokoh di tengah dan belakang, calon juara Liga 1 2019?
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Arema FC dan Milomir Seslija di INDOSPORT.