Menanti Kembalinya Malaga, 'Bengkelnya' Pemain Sepak Bola di Eropa
Tak cuma prestasi di Liga Champions yang membuat nama Malaga FC melambung, melainkan peran akademi Malaga yang berhasil melahirkan beberapa bintang di lapangan hijau.
Selain melahirkan pemain bintang, Malaga FC juga sering menjadi pemberhentian para pemain yang pada masanya mulai meredup, ataupun pelabuhan terakhir beberapa legenda sepak bola dunia.
1. Francisco Roman Alarcon Suarez
Pemain yang biasa di panggil Isco tersebut tampil sebanyak 69 kali pada musim 2011 hingga 2013, berhasil mencetak 14 gol.
Meski baru bersusia 19 tahun pada saat itu, namun peran Isco di lini tengah Malaga sangat terasa bahkan klub sebesar Real Madrid FC tak kuasa untuk memboyongnya pada musim 2013 lalu, dan kini sang pemain tengah menjadi andalan baik di klub maupun Timnas Spanyol.
2. Fernando Hierro
Sebelum menjadi bintang Timnas Spanyol dan salah satu legenda Real Madrid, pemain berposisi sebagai gelandang bertahan ini merupakan jebolan dari akademi Malaga pada tahun 1984.
Sayangnya, meski memulai karier di akademi Malaga, namun pemain yang mempersembahkan lima gelar La Liga untuk Real Madrid tersebut tak pernah sekalipun mencicipi tampil di tim senior Malaga FC.
Pasalnya usai lulus dari tim akademi, Fernando Hierro langsung bergabung dengan tim Real Valladolid pada musim 1987 hingga 1989, dan kemudian hengkang ke Real Madrid pada musim 1989 sampai 2003.
3. Ruud van Nistelrooy
Terakhir adalah Ruud van Nistelrooy, mantan mesin gol Manchester United ini ternyata kepincut dengan kompetisi LaLiga Spanyol.
Terbukti di pengujung masa kariernya, Ruud van Nistelrooy secara mengejutkan hengkang ke Malaga, dan mengakhiri musim terakhir di sepak bola sebagai pemain Malaga.
Meski tak banyak memberikan perubahan, namun kehadiran Ruud van Nistelrooy pada saat itu tetap menjadi sensasi tersendiri bagi publik spanyol khususnya para pendukung Malaga FC.
Malaga FC sendiri memiliki prestasi cukup menawan saat tampil di LaLiga, mereka bahkan pernah meraih trofi di kasta tertinggi Liga Spanyol pada musim 1987–88 dan 1998–99.
Dengan sederet prestasi dan pencapaian manis di LaLiga, mampukah Malaga kembali promosi dari Liga Segunda, dan menorehkan hasil manis di LaLiga seperti di musim 1987–88 dan 1998–99?
Terus Ikuti Perkembangan LaLiga Spanyol dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.