INDOSPORT.COM – Tujuh gol tercipta dalam pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions yang mempertemukan Manchester City dan Tottenham Hotspur pada Kamis (180/4/19). Laga tersebut berakhir untuk kemenangan Manchester City dengan skor 4-3.
Empat gol terjadi dalam sebelas menit pertama laga. Gol dari penyerang City, Raheem Sterling, dibalas dua lesakan andalan tim tamu, Son Heung-Min, ke gawang Ederson. Sesaat setelahnya, Bernardo Silva menyamakan kedudukan melalui tendangan jarak dekat.
Gol kedua Sterling pada menit ke-21 dan Sergio Aguero pada menit 59 sempat membuat City unggul 4-2. Namun, sundulan Fernando Llorente dari tendangan sudut Kieran Trippier dari sisi kanan gawang The Citizens menyamakan skor agregat menjadi 4-4.
Sterling sempat kembali membuat gol pada injury time babak kedua, sebelum VAR menunjukkan bahwa Aguero yang memberikan umpan berada dalam posisi offside. Skor agregat tidak berubah dan Tottenham lolos berkat agresivitas gol tandang.
Di balik banyaknya gol dari kedua tim tersebut, para warganet menyimpulkan bahwa warna jersey adalah penyebabnya. Manchester City menggunakan warna kebesarannya, biru muda, sedangkan Tottenham Hotspur bermain dengan warna hijau tosca yang dari kejauhan keduanya cukup mirip.
A bit of a kit clash at the Etihad this evening... 🤔#MCITOT #UCL pic.twitter.com/9D6R1wIeJ4
— Indy Football (@IndyFootball) April 17, 2019
Akun Twitter AlexJefferies_ menyimpulkan bahwa banyak gol terjadi karena para pemain kebingungan dengan warna jersey dan tidak bisa membedakan antara rekan setim dan lawannya.
4 goals in 10 minutes because they haven’t got a clue who’s on who’s team with this kit clash 😂 #cityvthfc
— Alex Jefferies (@AlexJefferies_) April 17, 2019
Selain itu, akun Twitter hesham786 menyebutkan bahwa siapa pun yang mengorganisir kedua warna seragam tersebut harus segera dipecat. Lebih lagi, ini sangat memalukan karena terjadi di babak perempatfinal.
Whoever organised the kits for the City-Spurs games needs the sack, having a kit clash in a CL quarter-final is quite embarrassing.
— Hesham Bilal-Hafiz (@hesham786) April 17, 2019
Sementara itu, torehan tujuh gol ini menjadi yang paling banyak dalam beberapa musim terakhir perempatfinal Liga Champions.
Dalam dua musim terakhir, paling banyak hanya lima gol yang tercipta dalam satu pertandingan. Hal itu terjadi ketika Barcelona membantai AS Roma dengan 4-1 pada 2017/18 dan Borussia Dortmund kalah dari AS Monaco dengan skor 2-3.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya di INDOSPORT.COM