Liga Indonesia

Analisis Bali United vs Persija: Strategi Sama dengan Hasil yang Berbeda

Jumat, 26 April 2019 18:47 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Persija Jakarta Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Persija Jakarta

INDOSPORT.COM - Bali United meraih kemenangan atas Persija Jakarta. Berikut analisis pertandingan Bali United vs Persija Jakarta. 

Laga sepak bola Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 antara Bali United vs Persija Jakarta tekah berakhir. Pertandingan leg pertama babak 8 besar ini dimenangkan oleh Bali United dengan skor 2-1. 

Kemenangan ini membuat Bali United berpeluang lebih besar untuk lolos ke semifinal, sedangkan bagi Persija Jakarta kekalahan ini menambah daftar panjang kekalahan mereka. 

Kini, Persija Jakarta sudah kalah dalam 4 pertandingan beruntun di berbagai ajang. Diawali kalah adu penalti lawan Kalteng Putra di Piala Presiden, kalah dua kali lawan Ceres Negros di Piala AFC, serta kalah dari Bali United. 

Uniknya, dalam dua pertandingan terakhir Persija Jakarta menerapkan strategi False Nine. Strategi yang juga digunakan oleh Bali United. 

Kedua tim memang sedang krisis striker murni. Silvio Escobar dan Marko Simic tak dapat tampil di Persija, sedangkan Bali United kehilangan Ilija Spasojevic dan Melvin Platje yang cedera. 

Bedanya, Bali United mendapat hasil positif dari strategi False Nine yang diterapkan. Bali United memenangkan pertandingan dan mencetak 2 gol. 

2 gol tersebut juga lahir dari Stefano Lilipaly, orang yang diplot sebagai False Nine. Salah satu faktor mengapa strategi False Nine lebih berhasil adalah, Stefano Lilipaly memang sudah terbiasa diplot sebagai False Nine. 

Saat Bali United masih dilatih oleh Widodo C.Putro, Lilipaly kerap dipasang sebagai False Nine. Begitu juga dengan Timnas Indonesia di era Luis Milla yang memanfaatkan kemampuan Stefano Lilipaly yang punya penempatan posisi sangat baik. 

Hal ini berbeda dengan Persija Jakarta yang baru beberapa kali menerapkan strategi False Nine. Saat melawan Ceres Negros, Persija Jakarta memasang Bruno Matos sebagai False Nine. 

Bruno Matos sempat kebingungan di babak pertama, namun akhirnya ia bisa mencari celah dan mencetak gol di babak kedua. Bruno Matos kemudian kembali menjadi False Nine saat melawan Bali United. 

Namun kali ini ia gagal mencetak gol, hingga Ivan Kolev akhirnya memasukkan Bambang Pamungkas dan menggeser posisi Bruno Matos ke lini tengah. 

Hasilnya, Bambang Pamungkas berhasil mencetak gol dengan meneruskan bola hasil kreasi dari Riko Simanjuntak. Strategi yang sebenarnya sangat sukses musim lalu bagi Persija Jakarta. 

Persija Jakarta menjuarai Piala Presiden dan Liga 1 2018 karena strategi dua winger ditambah satu target man sangat mujarab. 

Sayangnya di masa pramusim ini, Persija Jakarta mendapat masalah di sektor target man. Marko Simic tersandung kasus hukum, sedangkan Silvio Escobar tak kunjung menunjukkan ketajamannya. 

Hingga akhirnya Ivan Kolev memilih bermain dengan strategi False Nine, strategi yang harus dikaji ulang bagi Persija Jakarta, karena dua kali kekalahan didapatkan saat memakai strategi tersebut. 

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM