INDOSPORT.COM - Bertemu Persija Jakarta di leg pertama babak 8 besar Kratingdaeng Piala Indonesia pada Jumat (26/04/19) di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu, akan jadi pertandingan yang emosional bagi Bali United.
Sebab klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut sempat mengalami nasib sial di pertemuan terakhir kedua tim, pada pekan ke-34 Liga 1 2018 lalu (02/12/18).
Kala itu di stadion yang sama, Bali United harus dirugikan dengan sejumlah keputusan kontroversial dari wasit yang memimpin yakni Djumadi Effendi, sehingga mengakibatkan tuan rumah kalah dengan skor 1-2.
Ya, wasit asal Malang itu harus menghentikan pertandingan Bali United vs Persija sebanyak lima kali, dengan alasan asap cewarat dan kembang api yang menganggu pertandingan dari ulah oknum suporter Bali United.
Tak hanya itu, Djumadi juga tidak memberikan perpanjangan waktu di babak kedua meski beberapa kali terhenti yang durasinya cukup panjang.
Hal tersebut membuat sejumlah pihak kecewa, khusus pelatih sementara Bali United saat itu, Eko Purdjianto.
"Tadi wasit memang bilang kepada saya masih ada waktu delapan menit. Saya sempat ke asisten saya untuk meminta menyalakan timer, tetapi kami kaget ketika bola ditaruh di tengah lapangan tiba-tiba laga selesai," kata Eko.
Ucapan senada juga disampaikan oleh pelatih pelatih PSM Makassar musim lalu, Robert Rene Alberts, yang mempertanyakan keputusan aneh sang wasit.
"Seharusnya laga malam ini bisa dimainkan lebih lama lagi tapi ternyata hanya dua menit saja waktu tambahan," kata Robert Rene Alberts.
"Dan ada hal yang tidak tahu bagaimana saya menyebutkannya karena takut menyinggung beberapa pihak. Tapi bisa juga ada beberapa keputusan yang dipertanyakan," ujarnya.
Ini bukanlah kali pertama kontroversial melekat di tubuh pria kelahiran Malang, 09 Maret 1972 itu dalam kariernya sebagai wasit.
Sebelumnya, ia juga pernah melakukan keputusan serupa saat memimpin laga ISC A antara Borneo FC vs Persib. Tak puas dengan kinerjanya, pelatih Borneo FC kala itu, Dragan Djukanovic pun mengecamnya.
"Ini sulit dipercaya, selama saya berkarier di sepak bola ini yang terburuk. Dia (wasit) harus berhenti dari sepakbola. Dia merusak pertandingan," kata Djukanovic, setelah pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol itu.
Selain itu, pada Indonesia Super League (ISL) 2014, dia pernah diistirahatkan selama tiga minggu oleh Komite Wasit PSSI. Ketika itu, dia dianggap kurang tegas lantaran tidak memberikan kartu kuning atau merah kepada pemain Persipura Jayapura yang menendang pemain Mitra Kukar.
Euforia Arema FC Juara Piala Presiden 2019