INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, Persib Bandung saat ini sedang berusaha mencari pengganti Srdjan Lopicic sebelum Liga 1 2019 resmi dimulai.
Ya, Srdjan Lopicic merupakan pemain asing yang baru saja dicoret oleh Persib Bandung. Konfirmasi pencoretan ini muncul tepat setelah pertandingan leg pertama perempatfinal Kratingdaeng Piala Indonesia kontra Borneo FC.
Persib Bandung pun dikabarkan langsung gencar mengincar pemain asing untuk didatangkan mengisi slot yang ditinggalkan oleh Lopicic.
Namun, patut diingat oleh Bobotoh bahwa usai mencoret Lopicic, ada nasib buruk yang menanti Persib Bandung di Liga 1 2019 mendatang.
Nasib buruk Persib di Liga 1 terjadi pada musim 2017 usai mereka mendatangkan pemain asing di pra musim dan mencoretnya kembali jelang kompetisi resmi bergulir. Simak ulasan INDOSPORT di bawah ini.
Nasib Buruk Persib Bandung di Liga 1 2017
Persib Bandung memilih fokus mempersiapkan diri menghadapi Bali United pada laga kandang Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (21/9/2017).Liga 1 2017 tentu menjadi musim yang tidak ingin diingat oleh Bobotoh dan Persib Bandung. Pasalnya, di musim tersebut mereka benar-benar hancur.
Kita mulai dari awal tahun 2017, tepatnya setelah Piala Presiden 2017 di mana Persib Bandung berakhir di peringkat ketiga, setelah tersingkir di semifinal oleh Borneo FC.
Punya capaian yang tidak terlalu buruk di Piala Presiden 2017, pelatih Persib saat itu, Djadjang Nurdjaman memutuskan untuk mencoret semua tiga pemain asing seleksinya. Ketiga pemain asing tersebut ialah Willie Overtoom (Kamerun), David Sebastian Lofquist (Swedia) dan Mirko Livaja (Kroasia).
Usai mencoret tiga pemain asing sekaligus, Persib pun sudah terseok-seok saat memulai Liga 1 2017. Di akhir musim, mereka pun harus puas hanya duduk di peringkat ke-13 klasemen Liga 1 2017.
Hanya mendulang sembilan kemenangan, 14 kali imbang dan 11 kekalahan dari total 34 yang dilakoni selama semusim, Persib Bandung benar-benar tampil buruk.
Bahkan di pertengahan musim 2017, Djadjang Nurdjaman mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala karena merasa tidak didukung lagi di Persib Bandung.