Fenomena RB Leipzig, 'Bocah SD' Dibenci Penjuru Jerman yang Mulai Rutin ke Liga Champions
RB Leipzig sebenarnya merupakan sebuah klub yang didirikan karena keinginan Dietrich Mateschitz, yang ingin membangkitkan atmosfer sepak bola di Jerman Timur. Pasalnya, setelah Jerman bersatu pada tahun 1990, Jerman Timur tidak pernah memiliki satu klub yang kuat di kompetisi tertinggi.
Didirikanlah RB Leipzig, yang ternyata singkatan 'RB' tersebut bukanlah Red Bull. Melainkan RasenBallSport Leizpig, yang tak dapat dipungkiri mereka memang disponsori oleh Red Bull (terlihat dari desain logo klub, jersey dan juga nama markas mereka, Red Bull Arena).
RB Leipzig awalnya adalah klub divisi 5 sepak bola Jerman bernama SSV Markranstadt yang dibeli oleh Mateschitz. Setelah itu, rebranding dilakukan dan muncullah nama RasenBallSport Leipzig.
Berangkat dari divisi 5, RB Leipzig langsung menjadi juara divisi musim 2009/10 dan promosi ke divisi empat. Musim 2010/11 dan 2011/12, RB Leipzig selalu gagal promosi, usai finish di urutan keempat dan ketiga masing-masing musimnya.
Barulah pada musim 2012/13, mereka berhasil promosi ke Liga 3 sepak bola Jerman dengan menjadi juara divisi tersebut. Di Liga 3, RB Leipzig hanya numpang lewat dan promosi ke Liga 2 sepak bola Jerman musim 2014/15.
Untuk naik ke Liga 1 atau Bundesliga Jerman, RB Leipzig pun harus menunggu dua musim lamanya di Bundesliga 2. Musim 2014/15, mereka gagal promosi setelah hanya finish di posisi kelima.
Barulah pada Bundesliga 2 2015/16, mereka finish di urutan kedua dan berhak promosi ke Bundesliga, kompetisi tertinggi sepak bola Jerman.
Akhirnya naik ke Bundesliga di musim 2016/17, RB Leipzig pun langsung bergeliat, baik itu untuk meningkatkan fasilitas stadion, tempat latihan dan tidak lupa aktivitas di bursa transfer musim panas pada 2016 lalu. Alhasil hingga kini, mereka pun konsisten dan mulai rutin ke Liga Champions. Berikut ulasannya.