Liga Indonesia

Hitung Mundur Liga 1 2019: Senjakala Papua di Kasta Tertinggi Sepak bola Indonesia

Selasa, 7 Mei 2019 10:45 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT
Klub-klub asal Papua yang berkiprah di berbagai kasta kompetisi Liga Indonesia. Copyright: © INDOSPORT
Klub-klub asal Papua yang berkiprah di berbagai kasta kompetisi Liga Indonesia.

INDOSPORT.COM - Gelaran kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2019, tinggal menghitung hari. Para suporter tentu sudah tidak sabar kembali bersorak-sorai memenuhi setiap sudut stadion untuk menyaksikan tim kebanggaannya berlaga di atas lapangan.

Namun, tidak sedikit pula yang berduka, terutama masyarakat Papua, karena harus kehilangan tontonan berkualitas dari wakil-wakilnya. ‘Hilangnya’ Perseru Serui menjadi pemicu keadaan ini. Mereka diakuisisi oleh Badak Lampung FC.

Perseru sekarang hanya tinggal nama yang terselip di awal identitas Badak Lampung FC. Identisas ini barangkali akan menghilang setelah Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

Tidak akan ada lagi seragam oranye hitam di atas lapangan dengan talenta-talenta berbakat asal Papua di sana. Bumi Cendrawasih kini tinggal menyisakan Persipura Jayapura di kompetisi teratas negeri ini.

Papua Pernah Berkuasa

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETSkuat Persiwa Wamena

Papua pernah menjadi kekuatan besar di kancah sepak bola Indonesia berkaca kepada dominasi klub-klub asal Bumi Cendrawasih di masa lalu. Sejak Persiwa Wamena promosi ke Liga Djarum Indonesia (LDI) 2006, setidaknya selalu ada dua tim Papua yang bercokol di kasta tertinggi.

Duet Persipura dan Persiwa bahkan pada Liga Super Indonesia (LSI) 2008/09 dan 2010/11 berhasil menghuni posisi pertama dan kedua klasemen akhir, sementara situasi terbaik wakil Papua terjadi pada edisi 2011/12 dan 2013 ketika pulau paling timur di Nusantara ini berhasil mengirimkan empat klub.

Selain Persipura dan Persiwa, Papua menempatkan Persiram Raja Ampat dan Persidafon Dafonsoro selama dua musim sebelum dua di antaranya terdegradasi di pengujung LSI 2013 (Persiwa dan Persidafon).