INDOSPORT.COM – Divock Origi baru saja menjadi pahlawan Liverpool saat mengandaskan Barcelona di babak semifinal Liga Champions 2018/19. Namun, lika-liku perjalanan kariernya sejak pertama kali menginjakkan kaki di Liverpool hingga momen tersebut tidaklah berjalan dengan mulus.
Origi resmi berseragam Liverpool pada musim 2015/16 setelah didatangkan dari klub Ligue 1, Lille LOSC. The Reds sendiri sebelumnya telah memantau Origi sejak masih bermain untuk Timnas Belgia U-15.
Origi meyakinkan Liverpool setelah menjadi pilihan utama di skuat Lille asuhan Rudi Garcia selama dua musim berturut-turut (2013/14- 2014/15). Ia bermain 63 kali untuk Les Dogues di kancah liga domestik Prancis dan mencetak 13 gol. The Reds mendatangkannya dengan mahar 11,37 juta poundsterling (setara 212 miliar rupiah).
Liverpool berhasil memenangkan perebutan Origi dengan klub top Eropa lainnya. Striker Belgia keturunan Kenya ini menjadi buruan utama setelah tampil gemilang di ajang Piala Dunia 2014. Gol semata wayangnya di turnamen empat tahunan itu menjadi penentu kemenangan atas Rusia di fase grup H.
Setelah momennya menjadi ‘pahlawan’ negara itu, publik Belgia mulai menaruh hormat padanya. Bahkan, salah satu bayi Lumba-lumba di Boudewijn Sea Park di Bruges, Belgia, diberi nama Origi setelah golnya ke gawang Rusia.
Musim pertamanya di Liverpool dihabiskan dengan berjuang melawan cedera. Origi menderita cedera otot, lutut, dan ankle secara berurutan. Akibatnya, ia hanya mencatatkan 16 penampilan di liga setelah tiga kali diterpa 'bencana kecil' tersebut pada musim 2015/16.
Catatan positifnya kala itu adalah membantu membawa The Reds melaju hingga partai final Liga Europa. Tetapi, anak asuh Jurgen Klopp takluk 1-3 di laga tersebut setelah sempat unggul lewat gol Daniel Sturridge. Origi sendiri masuk sebagai pengganti pada menit ke-72 dan mencatatkan penampilan ke-11 nya di Liga Europa musim tersebut.
Kedatangan Mohamed Salah pada musim 2017/18 lalu membuatnya terpinggirkan dari klub yang bermarkas di Anfield itu. Origi dipinjamkan ke klub Bundesliga, Wolfsburg, selama satu musim. Saat itu, nasib Origi di Liverpool makin tak menentu setelah Salah menjadi top skorer tim dan menunjukkan penampilan fantastis sepanjang musim.
Beruntung, Klopp memanggilnya kembali ke Liverpool pada musim 2018/19 setelah Philippe Coutinho hengkang ke Barcelona. Tetapi, sepanjang musim ini, ia masih berada di bayang-bayang trisula Salah-Firmino-Mane.
Singkat cerita, nasib baik Origi datang karena cedera yang menerpa Mohamed Salah dan Roberto Firmino sebelum laga semifinal leg kedua Liga Champions. Origi memang dimainkan sebagai pengganti kedua bomber andalan Liverpool.
Origi berhasil mengulang catatan manis di Piala Dunia 2014 setelah mampu dipercaya saat dibutuhkan oleh Klopp. Ia melakukannya di Liga Champions dan Liga Primer Inggris sekaligus.
Dua golnya ke gawang Marc-Andre ter Stegen menjadi oase setelah puasa gol di enam penampilan sebelumnya di Liga Champions musim 2018/19 ini. Dua gol itu sekaligus membawa The Reds unggul 4-0 dan berhak lolos ke partai final pada 1 Juni 2019 mendatang.
Pada pekan ke-37 Liga Primer Inggris baru-baru ini, Origi yang masuk menggantikan Salah pada laga melawan Newcastle United pada Minggu (5/5/19) lalu mencetak gol penentu kemenangan penjaga asa juara Liga Inggris musim ini.
Titel pahlawan di pundaknya akan semakin lengkap bila Liverpool merengkuh double winners pada musim ini. Tak hanya itu, ia juga akan mengharumkan nama keluarga Origi yang mayoritas tumbuh sebagai pemain dan pecinta sepak bola.
Ikuti Update Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya di INDOSPORT.COM