Benarkah Ada Match Fixing di Semifinal Liga Champions 2018/19?
Pertama yang harus dipahami adalah Liverpool dan Tottenham jelang leg kedua dimulai sama sekali tidak diunggulkan. Liverpool menjadi underdog usai kalah 0-3 di leg pertama, sedangkan Tottenham menyerah 0-1 dari Ajax Amsterdam.
Menurut data yang dilaporkan oleh Bleacher Report melalui akun di media sosialnya, peluang Tottenham dan Liverpool untuk lolos ke final sangat kecil.
Any chance? pic.twitter.com/X6b7L1UqTP
— B/R Football (@brfootball) May 7, 2019
Liverpool disebut hanya punya 6% berbanding 94% milik Barcelona, sedangkan Tottenham dengan 12% banding 88% punya Ajax.
Data yang dilaporkan oleh Bleacher Report pun sejatinya tidak ada yang salah karena sangat wajar bila peluang Liverpool dan Tottenham lolos ke final sangat kecil.
Secara psikologis, pasti akan banyak orang yang memasang taruhan di rumah judi yang dipercayainya pada kemungkinan final antara Barcelona vs Ajax.
Akan sangat beresiko tinggi bila memasang Liverpool vs Tottenham di final kecuali memang anda suka tantangan.
Bahkan berdasarkan laporan dari Oddschecker, hanya ada 1 dari 65 orang yang berani menyebut kalau Liverpool akan bertemu dengan Tottenham Hotspur di babak final Liga Champions.
Dengan kata lain, peluang Liverpool dan Tottenham lolos ke final hanya mencapai 1,5 % saja.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya, justru Liverpool dan Tottenham Hotspur yang berhasil lolos ke babak final Liga Champions dengan cara epic comeback.
Melihat banyaknya orang yang akan mengungulkan Ajax Amsterdam akan bertemu dengan Barcelona di final, rasanya akan wajar jika ada ‘oknum’ yang ingin mengubah prediksi itu.
Tujuannya adalah meraup keuntungan sebesar mungkin yang berakibat banyaknya orang akan kalah judi karena salah pasang di bursa taruhan. Sehingga cara apapun akan dilakukan agar hasil pertandingan berbeda dengan sebagian besar yang diprediksi oleh banyak orang.
Tak terkecuali dengan cara match fixing atau yang biasa kita kenal dengan pengaturan skor agar bisa mengubah hasil laga.
Tapi, jangan gegabah terlebih dulu, tentu itu hanya indikasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya apakah semifinal Liga Champions terpapar match fixing atau tidak.
Menjadi tugas dari UEFA dan komitenya untuk menginvestigasi apakah ada kemungkinan match fixing dalam semifinal Liga Champions. Selama belum terbuki apakah ada match fixing atau tidak, ada baiknya untuk menikmati Liga Champions tanpa ada prasangka buruk.
Seperti halnya dengan menonton sulap, jika sudah tahu rahasia di balik trik-nya, maka menonton pertunjukannya akan terasa hambar.
Liverpool Comeback Again, Saatnya Juara!
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga Champions 2018/19 di INDOSPORT.