INDOSPORT.COM - Bagi Anda yang suka menyaksikan pertandingan sepak bola pasti sering melihat pemandangan di mana para pemain menggandeng anak-anak saat memasuki lapangan.
Ya, kebiasaan ini memang telah diterapkan di hampir semua liga dan turnamen sepak bola di dunia.
Mungkin banyak dari Anda yang menyangka hal ini adalah sekedar formalitas belaka.
Namun, sejatinya terselip filosofi mendalam di balik pemilihan anak-anak sebagai pendamping pemain sepak bola.
Alasan utama dipilihnya anak-anak adalah untuk melambangkan permainan yang sportif dan fairplay.
Anak-anak secara umum dikenal memiliki sikap sikap jujur dan baik. Sifat anak-anak inilah yang sesuai dengan nilai-nilai fairplay dalam pertandingan sepak bola.
Keberadaan anak-anak dalam pertandingan sepak bola sendiri sudah dicantumkan dalam aturan resmi FIFA, khususnya untuk pertandingan sepak bola bertaraf internasional seperti Piala Dunia.
Dalam aturan tersebut, FIFA juga bekerjasama dengan UNICEF untuk membuat kampanye penghentian kekerasan anak.
Sepak bola dipilih FIFA dan Unicef lantaran olahraga ini merupakan olahraga paling populer di dunia yang menyedot banyak perhatian.
FIFA dan UNICEF ingin agar keberadaan anak-anak di lapangan sebagai simbol terhadap penumbuhan kesadaran untuk lebih peduli terhadap anak-anak.
Bukan Anak Biasa
Anak-anak yang menjadi pendamping pemain saat memasuki lapangan dikenal dengan sebutan player escort.
Para anak yang dipilih menjadi player escort bukanlah anak-anak sembarangan. Mereka merupakan anak-anak terpilih dari sebuah sekolah atau akademi klub sepak bola lokal.
Kebanyakan dari player escort merupakan anak-anak dari keluarga tidak mampu. Bahkan, ada pula yang diambil dari panti asuhan.
Selain itu, ada ada pula kasus di mana anak-anak dengan berkebutuhan khusus atau pun difabel yang terpilih sebagai pendamping.
Secara umum, pemilihan anak-anak sebagai pendamping adalah untuk menunjukkan bahwa sepak bola merupakan olahraga yang mulia.
Terus Ikuti Update Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.