3 Catatan Hitam Warnai Laga Perdana Liga 1 2019 PSS Sleman vs Arema FC
Jelang pertandingan PSS Sleman vs Arema dimulai, para suporter tim tamu sempat dijamu dengan sangat baik oleh Slemania (pendukung PSS Sleman), bahkan sempat melakukan buka puasa bersama.
"Ini sebenarnya dari awal hubungan kedua suporter sudah bagus. Mereka (Aremania) sudah disambut oleh Slemania. Buka puasa juga disediakan dari Slemania, keduanya akrab," kata Kapolda D.I.Y, Irjen Pol Ahmad Dafiri.
Sayangnya aksi baik kedua suporter jelang pertandingan ini, tak dibalas setimpal oleh sebagian oknum pendukung PSS Sleman dan Arema FC, banyak dari mereka tak bisa menahan diri saat terjadi provokasi di tengah pertandingan.
"Namun karena tensi pertandingan ada provokasi, sehingga terjadi sedikit lempar-lemparan. Tapi mudah-mudahan bisa kondusif, dan sudah kita siapkan keamanan di atas (tribun) agar pertandingan tidak terganggu karena kan perdana," lanjutnya.
3. Kericuhan Hingga Jatuh Korban
Akibat insiden beberapa oknum suporter yang tak mampu menahan diri dari provokasi-provakasi tersebut, terjadilah kericuhan mulai dari umpatan hingga pelemparan benda-benda keras seperti keramik.
Banyak korban yang berjatuhan dari aksi ricuh suporter kedua kesebelasan tersebut. Bahkan ada dua orang anak kecil laki-laki umur 8 tahun, dan anak perempuan usia 9 tahun terkena gas air mata di tribun timur.
Tak cuma penonton, kerusuhan juga sempat menjalar ke arena bench pemain dan tribun jurnalis. Bahkan, salah satu awak media dari Bola Skor, bernama Hadi Febriansyah terluka di bagian tangan, serta pemain PSS juga menjadi korban.
"Bench pemain mendapat lemparan keramik. Saya kena lemparan pecahan di lengan kanan," kata striker PSS Sleman, Kushedya Hari Yudo.
Progres Pembangunan Stadion BMW, Sudah Sampai Mana?
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT