INDOSPORT.COM – Kericuhan terjadi saat laga pembuka Shopee Liga 1 2019 (kasta tertinggi bola Indonesia) antara PSS Sleman vs Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman yang berkesudahan dengan skor 3-1 pada Rabu (15/05/19) malam.
Keributan terjadi usai Sylvano Comvalius mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-29 setelah menerima umpan cantik Dendi Santoso dari sisi kanan penyerangan Arema FC. Setelah itu, kedua belah pihak suporter saling lempar benda keras di sisi barat stadion.
Padahal sisi barat tersebut merupakan tribun very important person (VIP) dan ada beberapa petinggi PSSI (induk tertinggi bola Indonesia) seperti Ratu Tishda dan Gusti Randa duduk di tribun yang sama dengan kejadian tersebut.
Melihat situasi semalam, Akmal Marhali selaku koordinator Save Our Soccer (SOS) meminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) bertanggung jawab atas kejadian semalam karena kompetisi tak mungkin berjalan jika lembaga tersebut tidak memberikan izin pelaksanaan.
“BOPI harus bertanggung jawab atas kasus semalam akibat tidak efektifnya kinerja sebagai badan pengawas profesional,” ujar Akmal kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT Kamis (16/5/2019).
“Sejauh ini BOPI tidak melakukan apa-apa dan justru memperpanjang proses birokrasi, ada baiknya lembaga tersebut dilikuidasi saja,” tambah Akmal.
Menurut Akmal, kejadian tersebut tidak mungkin terjadi jika BOPI, PSSI, dan panpel pertandingan telah melakukan persiapan secara matang.
Apalagi, setelah jeda pergantian musim kompetisi selama beberapa bulan pihak berwenang tidak melakukan sosialisasi terhadap suporter untuk tidak berbuat anarkis di setiap pertandingan mendukung klub kebanggaan mereka.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM