Liga Indonesia

Koordinator Tur Aremania Sesalkan Pidato Provokatif Panpel PSS Sleman

Jumat, 17 Mei 2019 00:39 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Yohanes Ishak
© Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORT
Penjagaan ketat pihak kepolisian di antara tribun suporter PSS dan Arema FC. Copyright: © Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORT
Penjagaan ketat pihak kepolisian di antara tribun suporter PSS dan Arema FC.

INDOSPORT.COM - Aremania sangat menyesalkan pidato dari panitia pelaksana (Panpel) PSS Sleman yang dinilai provokatif, saat terjadi penghentian laga antara PSS melawan Arema FC di menit ke-30.

Pidato dari anggota Panpel PSS itu dianggap bukan sebagai wejangan yang bijak agar kerusuhan mereda lantaran berisi kalimat diskriminatif yang seolah menandaskan Aremania yang melakukan keributan secara penuh.

"Sangat disayangkan. Apalagi, saya kenal orang itu dengan baik, karena terus koordinasi sejak kedatangan sampai di stadion," beber Achmad Ghazali ditanyai INDOSPORT..

"Sebagai salah satu pimpinan kelompok suporter di PSS, ya kalimatnya tidak pantas diucapkan," sambung Koordinator tur Aremania asal Kelurahan Klayatan, Kota Malang tersebut.

Salah satu imbas dari wejangan bernada provokatif itu pun kian membuat situasi semakin buruk. Aremania yang mendengarnya secara langsung, naik pitam hingga menyebabkan situasi tak kondusif lagi.

"Aremania juga tampak ikut terprovokasi oleh ucapan Panpel itu," tandas AK, panggilan karibnya.

Anggota Panpel yang kini tengah viral di media sosial itu diketahui adalah pembawa acara rutin di setiap laga home PSS Sleman.

Sebagai pembawa acara, seharusnya tugasnya adalah meredam suasana, namun sebaliknya, pidatonya justru terkesan memojokkan Aremania sebagai biang kerusuhan.

"Untuk Aremania. Kalian bertamu ke tanah orang. Jangan pernah memancing lagi," bunyi salah satu ucapan pendek sang pembawa acara tersebut, yang disaksikan jutaan pasang mata di layar televisi.

Ikuti terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM